I don't know..
Can we just break up??
Malam kala itu pernah mengingatkanku untuk berhenti dan tak lagi kembali. Aku menolak untuk mendengar. Aku menutup telinga. Aku tersenyum dan memandangnya. Dia pasti tidak sadar. Karena dinding bercat itu menutupi wajahku. Lalu aku berjalan ke arahnya, kembali tersenyum. Ya, dia tidak boleh tahu apa yang malam coba sampaikan padaku.
Aku mendengarnya, sekali lagi. Beberapa hari yang lalu. Saat malam mencoba menenangkanku dan berusaha membuatku menjauh darinya. Aku lupa menutup telingaku. Aku sempat tergerak untuk melangkah pergi. Tapi aku mengingat janjiku. Apa dia juga masih mengingatnya?
Kini, suara-suara kecil berusaha untuk menahanku yang ingin melangkah pergi. Berusaha keras untuk membuatku bertahan. Bolehkah jika semuanya kuselesaikan sampai di sini? Bolehkah jika aku pergi untuk sementara? Atau selamanya?
Aku tersenyum, lagi. Dia pasti tetap tak sadar. Karena aku berbalik membelakanginya.Aku berbisik. Dapatkah kau mendengarnya??
"can we just break up?"
Diposting oleh
Riyuta
0 komentar:
Posting Komentar