We life once,,
and we never know,,
when will our heart taken....
Biarkan malam mendekapku erat malam ini. Dengan dingin dan rasa damai yang dibawanya bersama kerlip putih di langit. Dan aku akan duduk dan terpaku menatap layar segi empat yang terus menyanyikan sebuah lagu yang pernah kami nyanyikan. Saat semuanya "masih" baik-baik saja.
Lalu semuanya kembali terputar. Kembali ke detik-detik penuh makna saat kita saling bertukar senyum tanpa ada siapapun yang tahu. Kemudian semuanya kembali lagi menjadi bagian-bagian terpisah yang saling menghilangkan. Tentang kami, mungkin sebaiknya tidak pernah ada.
Biarkan kali ini, semua rasa bersalah tertutupi oleh rasa lelah menunggu. Sekalian saja semuanya kembali menjadi tidak ada. Bukankan lebih baik tidak kehilangan siapapun?
Hati ini pun sama, epertinya sudah tak sanggup kehilangannya.
Ah, sudah berapa malam tidak meihatnya tersenyum (lagi)...
Someone told me
that there are not any right and wrong,,
in loving anyone...
Sudah beberapa hari ini mendengar curhatan dan keluhanmu. Sudah terlalu sering kamu bertanya tentang menjadi lebih jujur pada dirimu sendiri. Kemudian kudapati lagi dirimu kembali berbohong dan pura-pura tersenyum di hadapanku. Berapa banyak kebohongan lagi yang akan kamu buat?? Bohongi saja orang lain, tapi bukan aku.
Dan tentang perasaan aneh yang kamu ceritakan. Saat melihat sepasang mata yang berkilau. Juga ketika mendapati senyum yang menggantung di wajahnya. Kamu kembali menceritakan tentang orang yang membuatmu menjadi merah muda. Kamu kembali lagi menceritakan tentang orang yang membuatmu kembali lemah.
Sudah berapa kali kubilang. Tidak usah memaksanya untuk tinggal. Memintanya pun percuma. Karena tidak ada yang benar-benar berhasil di antara kalian berdua Tidak dengan semua ketidakpastian-nya. Tidak juga dengan semua hal yang kau sebut ketulusan.
Percuma berharap.
Berkali-kali kukatakan padamu hal ini. Mengharapkannya sama saja dengan memintamu untuk melupakannya. Tidak mungkin. Kamu tidak mungkin bisa melupakannya. Sama seperti dirinya yang tak mungkin mewujudkan harapanmu.
Kamu hanya membuang-buang wakktumu saja. Kamu hanya menghabiskan sisa tenagamu.
Berhentilah, kamu. Hatiku. Tak usah melihatnya pergi. Kita akan pergi bersama kali ini. Saling meninggalkan.