If we talk about destiny...
I hope it's you...
Ketika pertama kali aku memulainya, tidak pernah terpikir sekalipun bahwa semuanya akan berubah seperti ini. Tidak ada lagi mereka, dan yang tersisa hanya dia. Meski berkali-kali berusaha untuk mengatakan tidak, tapi hanya namanya yang sering kutuliskan ditiap catatan kecil yang kubawa pergi. Tapi bukan satu dua kali kuhapus namanya, berusaha menghindar dan berpikir untuk pergi. Tetap saja terasa sulit.
Bukankah orang yang baik akan mendapatkan pasangan yang baik pula?
I hope it's you...
Ketika pertama kali aku memulainya, tidak pernah terpikir sekalipun bahwa semuanya akan berubah seperti ini. Tidak ada lagi mereka, dan yang tersisa hanya dia. Meski berkali-kali berusaha untuk mengatakan tidak, tapi hanya namanya yang sering kutuliskan ditiap catatan kecil yang kubawa pergi. Tapi bukan satu dua kali kuhapus namanya, berusaha menghindar dan berpikir untuk pergi. Tetap saja terasa sulit.
Bukankah orang yang baik akan mendapatkan pasangan yang baik pula?
Aku tidak berbohong ketika kukatakan dia orang yang sangat
baik. Setidaknya itu menurutku. Tapi aku
bukan orang yang cukup baik. Apakah itu berarti tidak mungkin aku?? Bukan
melebih-lebihkan, tapi memang seperti itulah dia. Lalu, bolehkah aku memintanya
menungguku sampai aku menjadi orang yang cukup baik untuknya? Atau bahkan
terlalu berlebihan untukku ketika kukatakan bahwa aku benar-benar menyukainya?
Aku serius ketika kukatakan "aku menunggu". Aku serius ketika kukatakan"ya, itu kamu". Tidak bisakah dia membedakan keseriusan ku saat mengatakan kalimat itu di depannya?
Harusnya dia tahu. Hanya namanya yang pernah kusebut ketika bercerita dengan-Nya. Hanya namanya yang kuucap berulang-ulang berharap tidak ada yang salah dari semuanya. Berharap aku benar-benar orang yang cukup baik untuknya.
Aku serius ketika kukatakan "aku menunggu". Aku serius ketika kukatakan"ya, itu kamu". Tidak bisakah dia membedakan keseriusan ku saat mengatakan kalimat itu di depannya?
Harusnya dia tahu. Hanya namanya yang pernah kusebut ketika bercerita dengan-Nya. Hanya namanya yang kuucap berulang-ulang berharap tidak ada yang salah dari semuanya. Berharap aku benar-benar orang yang cukup baik untuknya.
0 komentar:
Posting Komentar