Angel Wing Heart

nuni_nunita

my small notes

Do you believe me?
I hope so...
But I never want to force you to believe me.
Just believe what you want to believe..

Entah kapan terakhir kali aku menulis tentangmu. Tentang seseorang yang benar-benar pernah kubingkai indah di hatiku. Pernah?? Ya, sulit untuk mempertahankan segalanya dan tetap membiarkan bingkai senyummu di hatiku, karena aku pernah menaruh bingkai lain yang tidak begitu indah awalnya namun kini sangat berarti.

Bohong jika kukatakan akhirnya aku bisa melupakanmu sambil tersenyum, karena aku tidak pernah "benar-benar melupakanmu". Hanya saja, sebuah kalimat dari seorang teman kembali mengingatkanku tentang arti mempertahankan apa yang kita miliki. "Aku menyukaimu bukan berarti bahwa kau adalah orang yang paling sempurna. Tapi dengan segala yang kau miliki, semuanya terasa sempurna".

Sadarkah kau bahwa secara tidak sengaja, beberapa bulan yang lalu aku pernah mengatakannya padamu? Meski dengan tawa yang dipaksakan, meski percakapan itu bahkan tak berarti untukmu, meski dengan sedikit keberanian yang kumiliki waktu itu. Dan akhirnya pada hari itu juga, kau membuatku menjadi apa yang ingin kau percaya. Seperti apa yang dari awal kukatakan, aku akan "berakting" sebaik mungkin. Menjadi seorang teman, menjadi bukan siapa-siapa. Menjadi orang yang senang ketika sepucuk surat dikirimkan padamu, menjadi orang yang bahagia mendengar ceritamu tentang orang lain yang ada di hatimu. Bukankah aktingku benar-benar hebat? 

Tahukah kamu betapa senangnya aku meski hanya duduk melihat punggungmu sambil menikmati terpaan angin di wajahku? Tahukah kamu betapa senangnya aku melihat wajahmu yang teduh ketika kau tertidur pulas? Tahukah kamu, aku sangat menyukai matamu, juga senyummu? Tahukah kamu aku punya segudang kata-kata yang selalu meronta ingin keluar dari mulutku ketika berada di depanmu? Tahukah kamu aku tak pernah ingin kehilangan momen saat bersamamu? Itu dulu.

Jika saat ini kamu hadir kembali, duduk tepat di hadapanku, apa yang harus kulakukan?

Percayakah kamu?

Aku pernah berharap kamu percaya, lalu kamu akan tersenyum padaku dan meski tanpa kata-kata aku tahu bahwa aku bisa mempercayakan hidupku padamu.
Ya, aku pernah berharap semuanya terjadi.
Dan seperti dongeng yang sering kudengar, semuanya akan berakhir bahagia.

Meski saat ini semuanya akan terkihat sangat bodoh. Meski akhirnya keberanianku hanya tersampaikan lewat tiap kalimat dalam tulisan-tulisan yang kulakukan. Meski akhirnya apa yang kulakukan dulu terlihat kekanak-kanakan dan berlebihan.

Meski semuanya terlambat.

Tapi, salahkah aku??


1 komentar:

saya seperti membaca tulisan-tulisan dari gagas media yang banyak menyentuh perasaan anak-anak muda. Like it!!! tulisanmu keren-keren.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Just my small notes Hope you enjoy this blog... :)

Pengunjung

About Me

Pengikut