when our eyes accidentally met..
when we exchanged smile without anyone knowing..
when I sit right beside you..
sometimes, I just can't help but suddenly blush..
my heart, can't stop beating so fast..
Apa kami pernah benar-benar bicara satu sama lain?
Kami-aku dan dia-sepertinya tidak pernah benar-benar berbicara satu sama lain. Tentang hal-hal bodoh maupun kejadian-kejadian tidak penting untuk dibagi. Karena sepertinya tidak ada cukup waktu untuk itu. Kami-atau mungkin hanya aku-sibuk berusaha agar hatiku tidak mengambil alih wilayah logikaku. Pada akhirnya, aku tidak pernah benar-benar tahu perbedaan antara kenyataan dan harapan. Kami seolah terpaut jauh...
Jarak bukanlah tentang seberapa jauh seseorang dari tempatmu sekarang, tapi tentang seberapa jauh hatimu dapat merasakan kehadirannya. Seperti halnya diriku sekarang. Kami-aku dan dia-sepertinya tidak berada pada pijakan yang sama. Terlalu sibuk diriku berusaha meraihnya, mungkin, hingga tidak tahu harus seberapa jauh atau seberapa dekat aku berada darinya.
Berkali-kali dadaku dibuat sesak dan terasa ingin meledak. Berkali-kali otakku kembali berada dibawah kendali hatiku dan terus memikirkannya. Bahkan berkali-kali aku berusaha pergi dan mendapati diriku kembali menjadi aku yang menyukai dirinya. Ya, bekali-kali aku mencoba untuk tidak percaya dan pada akhirnya tetap berharap melihatnya tesenyum.
Karena menyukai seseorang, bukan hanya tentang "aku menyukaimu" dan "tetaplah di sampingku".
Karena, menyukai seseorang, terutama bagiku, berarti menjadikan tiap detik bersamanya yang kumiliki sekarang berubah menjadi beberapa kenangan bahagia nanti.
Diposting oleh
Riyuta
0 komentar:
Posting Komentar