September will never end...
Because it will come again next year,,
but at least let me take a deep breath,,
and end the September this year...
Setiap bulan selalu punya kisah sendiri yang menjadikannya istimewa atau biasa saja. Setiap bulan memiliki cahayanya sendiri yang membuatnya benderang atau meredup diantara kemilau. Aku tidak pernah membenci bulan tertentu, karena tidak ada yang salah dari ke-dua belas bulan yang hadir tiap tahunnya. Termasuk September. Hanya saja, tahun ini aku memilih september agar berakhir dengan cepat . Terlalu banyak perpisahan dan torehan yang tak kuinginkan. Aku ingin september menjadi kenangan yang akan tertimbun di antara kenangan-kenangan lainnya.
Meski september sama dengan bulan-bulan lain yang punya kisah dan ceritanya sendiri. Tapi kali ini aku lebih memilih untuk menutup kisah bulan ini sekarang. Mengakhiri september ini lebih cepat, bahkan jika hanya sedetik lebih cepat.
Aku tidak menyalahkan september. Tapi, momen yang hadir terlalu penuh dan menyesakkan ruang gerakku.
Aku tidak pernah menyalahkan september. Sekalipun.
Tapi aku tetap berharap september akan berakhir lebih cepat.
I refresh my song list,,
and I found a different voice..
I feel like I'll change everything,,
Included you...
Kusadari titik demi titik kejelasan kemudian memudar. Saat nyanyian yang dibawa angin disampaikan oleh daun yang bergesekan, namamu tak lagi disenandungkan. Kusadari bahwa nada tak selalu membutuhkanmu untuk bertransformasi menjadi salah satu lagu terindah yang pernah kudengar. Aku hanya butuh sedikit lebih memerhatikan sekitar, menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha menangkap pesan-pesan yang selama ini teracuhkan.
Kucoba untuk mencari asal suara yang kudengar. Perlahan, semakin lama semakin terdengar. Saat nyanyian tersebut kembali menari di atas gendang telingaku, nada-nada itu seolah berasal dari dunia lain. Tempat yang sangat jauh yang mungkin tidak pernah tahu keberadaanku dan dirinya. Tempat yang kusebut sebagai padang tak terjamah, tempat bagi orang-orang yang mencari kesendirian dan berusaha untuk mengubah kenyataan.
Aku mungkin terlihat sendiri, tapi aku tidak sendirian. Aku punya orang-orang yang kehadirannya tersamarkan oleh rasa takut untuk kehilangan. Aku mungkin terlihat menjauh, tapi aku tidak pernah berusaha untuk pergi. Hanya saja dia mungkin akan menjadi lebih baik tanpaku.
Aku mungkin akan terbiasa...
Aku akan terbiasa...
Ya, aku telah terbiasa menjadi angin yang berhembus di tempatnya berdiri sendiri yang menjauh dan kemudian menghilang seperti kabut di pagi hari.
True love doesn't have a happy ending..
it's simple..
it's never end...
Aku mungkin memang bukan satu-satunya orang yang menyukainya. Aku hanyalah salah seorang pengagum yang hatinya tanpa sengaja terbawa olehnya. Namun tak bisakah aku menjadi satu-satunya orang yang berada di sisinya? Satu-satunya orang yang dia datangi saat dia merasa sendiri. Satu-satunya orang orang yang dia datangi saat ia butuh ketengangan. Jika itu terlalu berlebihan, biarkan aku menjadi satu-satunya tempat yang akan dia datangi saat petualangan cintanya telah berakhir.
Aku pernah menjadi ilalang dalam kehidupannya yang bergerak searah tiupan angin. Memerhatikan tiap langkahnya kemudian memandang sayu punggungnya yang menjauh. Namun jangan biarkan aku menjadi ilalang dalam kehidupannya lagi. Aku terlalu hapal langkah dan punggungnya hingga hampir tak mampu membayangkan berada di sampingnya.
Biarkan aku bersamanya sedetik lebih lama, semenit lebih lama..
Dan jika mungkin,,,
untuk selamanya...
A little hope..
A little pray..
Dia...
Semoga hatinya berlabuh di tempat yang tepat. Jika dia sedang tersesat dan singgah di tempat lain, semoga ia ingat untuk kembali berlayar dan menemukan hatiku. Jika hatiku bukan temat yang tepat untuknya, jangan biarkan ia singgah terlalu lama. Biarkan dia membentangkan layar dan memulai kembali perjalanannya. Menuju suatu tempat yang aku tidak tahu dimana, melewati samudera yang belum terjamah, menemukan pulau yang tak bernama, dan akhirnya menetap untuk selamanya.
Jangan biarkan dirinya tersesat di tempat yang salah, entah di hatiku, atau di hati orang lain. Biarkan dia benar-benar menemukan dermaga yang tepat dan menemukan rumah tempatnya kembali. Biarkan dia menemukan orang yang telah lama menunggu kedatangannya sambil menatap batas horison. Biarkan dia menemukan orang dengan sepasang mata penuh mimpinya yang akan menjadi awal kebahagiaan dalam kisah terakhirnya.
JIka dia benar-benar hanya singgah untuk sementara di hatiku, semoga aku tidak butuh waktu lama untuk berbenah, menyingkirkan semua hal yang pernah dititipkannya pada senja dan langit malam. Semoga pada akhirnya aku menemukan jingga yang tepat untuk kugantung di langit-langit hatiku, untuk seseorang yang akan tinggal selamanya di sana. Jika dia benar-benar hanya singgah untuk sementara, semoga senja tak pernah lagi menggantung senyumnya dan langit malam tak lagi menyanyikan lagu tentangnya.
Jika dia benar-benar hanya singgah untuk sementara, biarkan aku menikmati sisa senja dan langit malam itu sekarang.
another journey..
another story..
Aroma tanah yang terbangun karena rintik kembali menyeruak pagi. Perjalanan panjangnya dari pegunungan melalui daratan dan lautan membuatnya kembali ke asalnya. Dingin yang memaksa masuk melalui sisi jaket yang tersingkap tak memudarkan kelembutan pagi dan sisa hujan yang bersamanya. Disini, semua terasa berbeda. Angin, langit, pagi dan panoramanya, serta pohon-pohon yang menyerahkan dedaunan kering pada tanah.
Sama seperti hujan dan cerita yang dibawanya melewati sungai dan parit kecil, setiap perjalanan memiliki kisahnya sendiri. Perjalanan kali ini mengajarkanku hal baru lainnya. Seperti fatamorgana seorang pengembara di tengah padang pasir dan teriknya matahari. ada beberapa hal yang terlihat nyata namun hanya rekayasa hati dan otak. Bukan sekedar kejelasan antara hitam dan putih, namun adanya abu-abu yang sulit ditafsirkan artinya, antara ya atau tidak.
Di tempat ini, langit seolah dapat kuraih dengan tanganku. Jika aku berdiri dan merentangkan tanganku ke atas, barisan bintang itu seolah dapat kutangkap dan kubawa untuk kuberikan padanya. Namun, meski bahkan ketika langit bisa terasa begitu dekat, mengapa dirinya tidak? Bahkan meski dia berada sangat dekat, tepat di sampingku, dia seolah tak dapat kuraih. Terlalu jauh,dan terlalu berkilau.
Seolah ada tembok yang membatasi antara aku dan dia. Aku selalu bisa mendengar suaranya di seberang sana, mendengarkannya bercerita, mendengar setiap hembusan nafas yang melewati tenggorokanya, dan senyumnya bisa tergambar jelas hanya dengan menangkap pesan yang dibawa angin. Namun jika kuhancurkan tembok itu dengan sisa-sisa tenagaku, apa dia benar-benar ada di sana? Apa memang kami berdua hanya berjarak sebuah tembok itu? Atau sejak dulu, sejak awal pertama, bahkan hingga saat ini, semuanya hanya ada di kepalaku. Fatamorgana yang kulihat dan menjadi nyata secara perlahan. Fatamorgana tentangnya yang entah kapan akan menjadi kenyataan.
I saw a little light..
Far from my sight..
Come to me step by step..
And I realize..
That's a firefly..
Cahaya berpendar terlihat di langit malam. Kemudian ada cahaya lain yang berkedip ringan, pelan tapi pasti bergerak menuju awan kemudian menghilang di antara pepohonan. Cahaya itu kemudian muncul lagi, lirih, namun terasa hangat. Kemudian muncul satu cahaya yang sama, lalu saling berdekatan. Cahaya itu kemudian kembali pergi, terbang mencari kumpulan cahaya lainnya.
Selalu ada pandangan takjub saat melihat kunang-kunang yang membawa cahayanya sendiri. Cahaya temaram di tubuhnya seolah memiliki kehangatan di antara kepenatan. Gerakannya yang melambat mampu mencairkan suasana yang telah terlalu lama membeku. Kehadirannya bagaikan keajaiban kecil yang dikirimkan langit kepada orang-orang yang tak mampu menggapai bintangnya sendiri.
Kunang-kunang seperti kebahagiaan kecil yang kadang tak disadari kebanyakan orang. Kebahagiaan sederhana yang dapat membuat orang tertawa bahkan menangis saat kehilangannya. Kebahagiaan yang luput dari penglihatan dan terkadang jauh dari jarak pandang. Kebahagiaan-kebahagiaan yang kadang orang-orang lupa untuk bersyukur akan kehadirannya.