another journey..
another story..
Aroma tanah yang terbangun karena rintik kembali menyeruak pagi. Perjalanan panjangnya dari pegunungan melalui daratan dan lautan membuatnya kembali ke asalnya. Dingin yang memaksa masuk melalui sisi jaket yang tersingkap tak memudarkan kelembutan pagi dan sisa hujan yang bersamanya. Disini, semua terasa berbeda. Angin, langit, pagi dan panoramanya, serta pohon-pohon yang menyerahkan dedaunan kering pada tanah.
Sama seperti hujan dan cerita yang dibawanya melewati sungai dan parit kecil, setiap perjalanan memiliki kisahnya sendiri. Perjalanan kali ini mengajarkanku hal baru lainnya. Seperti fatamorgana seorang pengembara di tengah padang pasir dan teriknya matahari. ada beberapa hal yang terlihat nyata namun hanya rekayasa hati dan otak. Bukan sekedar kejelasan antara hitam dan putih, namun adanya abu-abu yang sulit ditafsirkan artinya, antara ya atau tidak.
Di tempat ini, langit seolah dapat kuraih dengan tanganku. Jika aku berdiri dan merentangkan tanganku ke atas, barisan bintang itu seolah dapat kutangkap dan kubawa untuk kuberikan padanya. Namun, meski bahkan ketika langit bisa terasa begitu dekat, mengapa dirinya tidak? Bahkan meski dia berada sangat dekat, tepat di sampingku, dia seolah tak dapat kuraih. Terlalu jauh,dan terlalu berkilau.
Seolah ada tembok yang membatasi antara aku dan dia. Aku selalu bisa mendengar suaranya di seberang sana, mendengarkannya bercerita, mendengar setiap hembusan nafas yang melewati tenggorokanya, dan senyumnya bisa tergambar jelas hanya dengan menangkap pesan yang dibawa angin. Namun jika kuhancurkan tembok itu dengan sisa-sisa tenagaku, apa dia benar-benar ada di sana? Apa memang kami berdua hanya berjarak sebuah tembok itu? Atau sejak dulu, sejak awal pertama, bahkan hingga saat ini, semuanya hanya ada di kepalaku. Fatamorgana yang kulihat dan menjadi nyata secara perlahan. Fatamorgana tentangnya yang entah kapan akan menjadi kenyataan.
Diposting oleh
Riyuta
0 komentar:
Posting Komentar