is there any thing that i can do except back to my heart and pack all thing about him??
melodi rintik hujan mengingatkanku kembali dengan semuanya. hal-hal yang telah terukir setahun terakhir. kubuka kembali lembar demi lembar kenangan itu. aku tersenyum. satu pertemuan yang sama sekali tidak pernah ada yang menduga. sosok yang tiba-tiba hadir, dan akhirnya menjadi sinar di pagiku, menjadi pelangi yang menghias hariku yang terlihat mendung.
kubuka lembaran pertama, saat pertama kali kumelihatnya. selalu sama saja seperti sebelumnya. hatiku selalu memberi tanda pada di awal pertemuan. memberitahu bahwa ini tidak akan menjadi pertemuan pertama dan terakhir, akan ada pertemuan berikutnya. bahwa akan ada banyak senyuman, juga akan ada air mata. keajaiban yang sama juga akan terus terjadi, selalu sama saja. kita akan dipertemukan kembali. seperti apa yang dibisikkan hatiku dulu. dia kemudian menjadi cerita baru.
lembaran berikutnya lebih berwarna. berisi tentang diriku yang melihatnya dalam diam. mengamati senyumnya yang bukan untukku. memperhatikan hal-hal kecil seperti caranya berbicara, caranya melihat orang orang lain, dan yang paling kusuka adalah senyumnya, juga tawanya. kita kemudian tidak akan saling mengenal, sampai keajaiban berikutnya datang.
saat keajaiban berikutnya datang, samar kudengar bisikan hatiku 'bukankah aku sudah mengatakannya sebelumnya?'. aku tersenyum, sekali lagi. dia yang kemudian benar-benar berada dekat denganku. aku tidak perlu bersembunyi di balik pilar yang sama. aku bisa melihat caranya bicara secara langsung. caranya melihatku yang terlihat sama seperti yang dulu, mengagumkan. akhirnya senyum dan tawanya terbingkai indah untukku, meski dia tak pernah tahu itu.
bisikan berikutnya akan datang, dan kemudian kembali menyadarkanku. "bukankan sudah kukatakan juga bahwa akan ada air mata?". menyendiri menjadi pilihan yang nyaman. entah harus kusebut ini keajaiban atau apa, karena akhirnya ada jarak yang tiba-tiba memisahkan kita. terbentuk begitu saja. memberi batasan antara mimpi dan kenyataan. hingga akhirnya aku tak mampu membedakan antara dirimu yang sesungguhnya, atau dirimu yang semu, hanya bayangan yang terus ku kejar.
pada akhirnya aku kembali menapaki jalan yang sama. kembali menuju hati yang terasa perih. membereskan hal-hal kecil tentang dirinya, dan berusaha untuk memulai hal-hal besar tanpa bayangannya. pada akhirnya, hatiku memilih untuk diam, membiarkanku untuk tenang dan berdamai. menghapus luka, menyimpan kenangan.
di lembar terakhir akhirnya kulihat diriku kembali sendiri. meski ada rasa syukur teramat besar atas pertemuanku dengannya, ada rasa sesal akan dirinya yang bahkan tidak pernah menyadariku hingga saat terakhir. saat akhirnya kututup buku tentang dirinya, saat akhirnya hatiku telah menyerah untuk mengikutinya...
bisikan berikutnya akan datang, dan kemudian kembali menyadarkanku. "bukankan sudah kukatakan juga bahwa akan ada air mata?". menyendiri menjadi pilihan yang nyaman. entah harus kusebut ini keajaiban atau apa, karena akhirnya ada jarak yang tiba-tiba memisahkan kita. terbentuk begitu saja. memberi batasan antara mimpi dan kenyataan. hingga akhirnya aku tak mampu membedakan antara dirimu yang sesungguhnya, atau dirimu yang semu, hanya bayangan yang terus ku kejar.
pada akhirnya aku kembali menapaki jalan yang sama. kembali menuju hati yang terasa perih. membereskan hal-hal kecil tentang dirinya, dan berusaha untuk memulai hal-hal besar tanpa bayangannya. pada akhirnya, hatiku memilih untuk diam, membiarkanku untuk tenang dan berdamai. menghapus luka, menyimpan kenangan.
di lembar terakhir akhirnya kulihat diriku kembali sendiri. meski ada rasa syukur teramat besar atas pertemuanku dengannya, ada rasa sesal akan dirinya yang bahkan tidak pernah menyadariku hingga saat terakhir. saat akhirnya kututup buku tentang dirinya, saat akhirnya hatiku telah menyerah untuk mengikutinya...
2 komentar:
berkaca2 ka baca :'(
postingan yang nice :))
huaa... makasih.. :')
Posting Komentar