Even that I want, my heart keep telling me to stop hoping...
Maybe because it's just getting me in pain...
Entah bagaimana harus kuungkapkan rasa syukurku ini karena telah diberikan kesempatan untuk bertemu dengannya. Karena ada banyak keajaiban yang diberikan untuk membingkai semua kenangan tentang dirinya. Bahkan rasa sakit yang berusaha kukemas agar bekas lukanya sama sekali tak terlihat. Tapi, tetap saja terkadang rasa sakit yang sering kuartikan sebagai penyesalan ini datang mengetuk ruang kosong hatiku, berusaha untuk memenuhinya dengan kesedihan dan tangis.
Tidak masalah jika seseorang mematahkan hatimu, karena setidaknya dia telah memberikanmu kesempatan untuk merasakan kebahagian, meski itu akhirnya hanya menjadi bayangan yang semakin memudar. Tidak masalah jika akhirnya kau benar-benar tidak pernah menyadari langkah kakiku yang terus mengikutimu bahkan sampai saat aku memutuskan untuk menghentikan semuanya. Karena suatu saat ketika kamu berbalik dan melihat jejak itu, semuanya akan menjadi misteri yang memberi warna bagi masing-masing diri kita.
Sekarang semuanya terasa lebih sulit, bahkan untuk sekedar melihatmu. Karena keberanian yang kumiliki untukmu telah menguap. Aku tidak lagi punya cukup keberanian untuk menunggu hingga batas waktu. Karena aku takut akan melihat orang lain yang menempati tempatku dulu. Aku tidak punya cukup keberanian lagi untuk bercerita atau bahkan sekedar menanyakan kabarmu. Karena aku takut kamu telah lelah mendengar kisah dan pertanyaan yang samadari orang lain. Aku tidak punya cukup keberanian lagi untuk berdiri tegar untukmu. Karena aku takut suatu saat justru akan melukai orang lain, membuat segalanya menjadi semakin rumit.
Kamu mungkin lupa hal-hal yang telah terjadi dulu, tapi aku justru mengingat setiap detail kejadian itu. Bahkan meski akuberusaha untuk menghapusnya, berusaha keras untuk menghilangkannya, agar terdapat ruang kosong untuk hal-hal lain yang bisa membuatku lupa tentang semuanya. Karena aku tahu aku tak mungkin lupa. Meskipun sulit untuk bertemu denganmu sekarang, tapi aku tahu bahwa hatiku akan menuntunku. Menjauh, atau kembali melangkah mengikutimu...
Maybe because it's just getting me in pain...
Entah bagaimana harus kuungkapkan rasa syukurku ini karena telah diberikan kesempatan untuk bertemu dengannya. Karena ada banyak keajaiban yang diberikan untuk membingkai semua kenangan tentang dirinya. Bahkan rasa sakit yang berusaha kukemas agar bekas lukanya sama sekali tak terlihat. Tapi, tetap saja terkadang rasa sakit yang sering kuartikan sebagai penyesalan ini datang mengetuk ruang kosong hatiku, berusaha untuk memenuhinya dengan kesedihan dan tangis.
Tidak masalah jika seseorang mematahkan hatimu, karena setidaknya dia telah memberikanmu kesempatan untuk merasakan kebahagian, meski itu akhirnya hanya menjadi bayangan yang semakin memudar. Tidak masalah jika akhirnya kau benar-benar tidak pernah menyadari langkah kakiku yang terus mengikutimu bahkan sampai saat aku memutuskan untuk menghentikan semuanya. Karena suatu saat ketika kamu berbalik dan melihat jejak itu, semuanya akan menjadi misteri yang memberi warna bagi masing-masing diri kita.
Sekarang semuanya terasa lebih sulit, bahkan untuk sekedar melihatmu. Karena keberanian yang kumiliki untukmu telah menguap. Aku tidak lagi punya cukup keberanian untuk menunggu hingga batas waktu. Karena aku takut akan melihat orang lain yang menempati tempatku dulu. Aku tidak punya cukup keberanian lagi untuk bercerita atau bahkan sekedar menanyakan kabarmu. Karena aku takut kamu telah lelah mendengar kisah dan pertanyaan yang samadari orang lain. Aku tidak punya cukup keberanian lagi untuk berdiri tegar untukmu. Karena aku takut suatu saat justru akan melukai orang lain, membuat segalanya menjadi semakin rumit.
Kamu mungkin lupa hal-hal yang telah terjadi dulu, tapi aku justru mengingat setiap detail kejadian itu. Bahkan meski akuberusaha untuk menghapusnya, berusaha keras untuk menghilangkannya, agar terdapat ruang kosong untuk hal-hal lain yang bisa membuatku lupa tentang semuanya. Karena aku tahu aku tak mungkin lupa. Meskipun sulit untuk bertemu denganmu sekarang, tapi aku tahu bahwa hatiku akan menuntunku. Menjauh, atau kembali melangkah mengikutimu...
2 komentar:
nuni, saya suka tulisa-tulisanmu.
cuma beberapa tulisan terakhir sudah inkonsisten. sudah mulai gunakan huruf kapital, tulisan sebelumnya ga ada yang pake huruf kapital. tapi diluar dari komen saya, tetaplah jadi diri sendiri..saya cuma mengamati
well, masalah huruf kapital sebenarnya itu trgantung dari di mana saya post tulisan, yang ga ada huruf kapital itu pakai hape, brhubung hapeny hilang, jadi skrng pakai laptop. itu juga mempengaruhi frekuensi nge-post tulisn.. but,, tengkyu buat komentarnya.. ^_^
Posting Komentar