an then time passed away..
until i closed that door, you never come
even just think about me
Kami memang saling mengenal. Aku tahu dia sapa, dan sebaliknyapun begitu. Bahkan dari suatu awal yang benar-benar tak terpikirkan, kita kemudian mencoba untuk saling mengerti satu sama lain. Mungkin masing-masing dari kita berusaha untuk saling mengenal. Atau itu hanya diriku yang berfikiran seperti itu? Aku mencoba mengenalmu lebih jauh, dan hatiku memiliki harapan yang sama padamu. Mungkin suatu saat kita benar-benar bisa saling mengerti, bisiknya.
Mungkin dirimu memang tak pernah berada di hadapanku. Ataukah yang kulihat hanya bayangmu dalam cermin yang mulai memudar? Karena bahkan tanpa diberitahupun aku sudah tahu, bahwa kamu tidak pernah sadar, kamu tidak pernah mau mengerti.
Dia memang tidak tahu bagaimana aku menunggunya selama ini. Dia mungkin memang tidak pernah sadar. Atau mungkinkah dia hanya berpura-pura tidak melihatku? Berusaha untuk menyembunyikan rasa tidak pedulinya dalam diam, dalam guratan senyum yang sesekali terlukis untukku. Bahkan mungkin selama sisa perjalanan ini, yang kulihat hanyala aktingnya yang melebihi bintang manapun. Karena dia benar-benar telah menipu.
Maaf, maaf karena telah menuduh.
Tapi benarkah dia sama sekali tidak menyadarinya? atau semua yang kulihat hanya ilusi dalam dahaga yang tak terbebaskan? Karena bahkan setelah perjalanan panjang ini, dan bahkan setelah aku menunggu dan memutuskan untuk berhenti, kamu tidak pernah sadar akan apapun. Kamu tidak pernah mengerti. Ya, kamu memang tidak pernah berusaha untuk mengerti.
Diposting oleh
Riyuta
0 komentar:
Posting Komentar