and at the end,,
we must face that fear...
and in the end,,
we take our own path...
Kita memang tidak pernah benar-benar setuju untuk melangkah bersama-sama. Hanya saja secara alami kita seperti saling mengerti dan memulai semuanya bersama-sama. Meski tanpa perjanjian, kita berusaha untuk tak merusak apa yang kita buat. Mungkin seperti itu pandangan ku terhadap apa yang kita jalani selama ini. Kita tidak pernah membantah apapun, kita tidak pernah mengelak dari takdir yang mempertemukan kita. Kita memang menjaga segalanya tetap utuh.
Waktu adalah obat yang paling mujarab untuk menyembuhkan sebuah luka. Itu yang kebanyakan orang tahu. Tapi apakah semua orang juga tahu, bahwa waktu bisa menjadi pemisah antara orang-orang yang berusaha untuk saling mengenal, untuk saling memahami? Kurasa tidak. Karena banyak orang yang terlalu sering mengulur waktu, membiarkan waktu membawa semua harapan yang ingin dikatakan. Karena ketika kita sampai pada titik aman, tidak banyak yang ingin mengambil resiko untuk merusak hubungan tersebut. Sebagian orang berani, kemudian menghadapi kenyataan manis yang dinikmati bersama atau kenyataan pahit yang kemudin ditelan bulat-bulat. Sebagian lagi memilih untuk diam, membiarkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian sisanya memilih untuk pergi diam-diam, mungkin menyerah atau putus asa dengan keadaann.
Sampai akhirnya, kita mengambil jalan kita masing-masing. Kita mungkin berusaha untuk melupakan segalanya, meninggalkan kenangan dan melupakan rasa sakit. Tidak berusaha berbalik untuk kembali tenggelam dalam masa lalu. Kita kemudian menjadi orang asing. Ketika waktu kembali mempertemukan kita, kita bisa mencoba memulai dari awal, atau berusaha untuk berhenti berharap.
Diposting oleh
Riyuta
0 komentar:
Posting Komentar