Angel Wing Heart

nuni_nunita

my small notes

sometime everyone need time..
to understand what happened..
a silent word to explain anything..
and time to talk with their own heart...

Malam Telah memulai aksinya sedari tadi. Menebar kedamaian dan keresahan pada hati yang terus menunggu, pada hati yang tetap berharap. Sekali lagi tak kulihat bintang berkilau itu malam ini. Entah sudah malam keberapa. Entah pergi kemana.

Suara kecil memanggil lirih. Berhembus bersama angin malam yang mulai menelimuti bayang-bayang pengharapan. Ada sesuatu yang menunggu untuk di dengar, entah sudah seberapa sering kuabaikan..

Bagaimana keadaanmu? tanyanya
Aku? Entahlah, mungkin sudah lelah, berharap untuk kembali namun tak melihat jalan yang pasti. Berharap untuk mengenggam tapi tak kuasa untuk menjaganya erat. Ya, mungkin sudah lelah, mungkin berusaha menyerah.

Bagaimana perasaanmu? tanyanya, lagi.
Perasaanku? Aku akhirnya juga tidak tahu apapun. Tidak tahu apa ini benar, tidak tahu apa keputusan ini salah, tidak pernah tahu apa perasaan ini nyata. terlalu banyak gambaran dan bayangan yang memburam. Terlalu banyak luka dan akhirnya berubah jadi rasa lelah. Terlalu banyak kesalahan yang melumpuhkan kakiku untuk berjalan. Mungkin aku akan memilih pergi.

Pergi? Apa benar segampang itu?

dan suara itu kemudian bercerita

Benarkah kau harus pergi? Benarkah kita akan menyerah sampai di sini?
Ya, berani kusebut kita, karena dari awal aku terus bersamamu. Bukankah kau terus mendengarnya? Ya, kau yang paling tahu bagaimana rasanya. Kau merasakan apa yang kurasakan. Kita merasakan hal yang sama di setiap helaan nafasmu. Kita bahagia bersama. Ingatkah kau debaran pertama yang kau rasakan untuknya? Saat itu kita tersenyum, lalu diam-diam tertawa melihat tingkahnya. Ingatkah kau kebencian pertama untuknya? Saat itu kita menangis bersama, merasakan perih yang sama. Kita akhirnya bangkit berdama, dan semakin kuat. Setelah semua yang kita lalui, haruskah kali ini kita kembal berlari menjauh? Diam-diam pergi dan akhirnya kembali dan tak lagi peduli.

Ya, kita memang selalu bersama. Aku tidak akan meninggalkanmu. Bahkan jika kau benar-benar mau pergi. Aku hanya tak ingin kau terluka lagi. Kita merasa sakit lagi. 

Aku terdiam. Mengenang tiap lembar gambaran yang pernah kubuat. Mengingat semua kejadian-kejadian yang pernah terukir. Ya, kita memang selalu bersama. Aku terdiam. Dan dalam diam kemudian kulihat wajahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Just my small notes Hope you enjoy this blog... :)

Pengunjung

About Me

Pengikut