Break time give me enough time to think..
about what I've done..
about the things I'm going to do...
and break time give me enough space to see what's going on here...
cause this is not about what's the best way I can go,,
but what's the right way I should take...
Sepertinya waktuku sudah cukup banyak kali ini. Setidaknya cukup untuk sejenak melupakan beberapa hal. Bukan untuk meninggalkan dan melupakan hal-hal yang sudah ada, tapi berusaha untuk melihat sesuatu dari sisi lain yang tak pernah kutahu. Ceritaku tentangnya tidak hanya tentang menunggu dan memerhatikan. Tapi kami tahu, atau mungkin ternyata hanya aku yang tahu bahwa hidup kami tidak seperti bumi yang berotasi mengelilingi satu titik, matahari. Hidup kami bukan sekedar milik aku atau milik dia. Hidup kami bukan sekedar apa yang kami berdua dapat lihat. Tidak sebatas itu. Masih ada daratan lain yang perlu ditapaki, masih ada samudera lain yang harus diselami, dan masih ada langit lain yang bisa dijelajahi. Hidup kami bukan hanya sekedar mimpi antara aku dan dia, tapi juga tentang mimpi-mimpi orang lain.
Aku tidak pernah pergi. Hanya saja aku butuh waktu untuk sendiri. Jika karena sikapku aku dan dia tidak bisa menjadi kami, mungkin dia memang seharusnya bersama orang yang lebih baik. Dan jika karena sikapnya aku dan dia tidak bisa menjadi kami, mungkin aku memang bukan orang yang tepat yang bisa menerimanya apa adanya.
I don't know..
Can we just break up??
Malam kala itu pernah mengingatkanku untuk berhenti dan tak lagi kembali. Aku menolak untuk mendengar. Aku menutup telinga. Aku tersenyum dan memandangnya. Dia pasti tidak sadar. Karena dinding bercat itu menutupi wajahku. Lalu aku berjalan ke arahnya, kembali tersenyum. Ya, dia tidak boleh tahu apa yang malam coba sampaikan padaku.
Aku mendengarnya, sekali lagi. Beberapa hari yang lalu. Saat malam mencoba menenangkanku dan berusaha membuatku menjauh darinya. Aku lupa menutup telingaku. Aku sempat tergerak untuk melangkah pergi. Tapi aku mengingat janjiku. Apa dia juga masih mengingatnya?
Kini, suara-suara kecil berusaha untuk menahanku yang ingin melangkah pergi. Berusaha keras untuk membuatku bertahan. Bolehkah jika semuanya kuselesaikan sampai di sini? Bolehkah jika aku pergi untuk sementara? Atau selamanya?
Aku tersenyum, lagi. Dia pasti tetap tak sadar. Karena aku berbalik membelakanginya.Aku berbisik. Dapatkah kau mendengarnya??
"can we just break up?"
If people say let it be..
Then I'll say "whatever" and "I don't care"
Kamu harusnya tahu, hidup ini sedikit banyak mirip seperti pentas drama. Ada pemeran utama ditiap kisah, akan ada kisah yang berakhir bahagia, dan tidak sedikit yang berakhir menyedihkan. Kamu juga harus tahu, bahwa tiap pemain akan merasakan menjadi pemain utama, dan tidak jarang hanya menjadi pemain pendukung. Ya, tidak selamanya lampu sorot itu akan mengarah padamu, membuatmu mendapatkan perhatian banyak orang.
Tapi yang aku tahu, egomu terlalu besar. Meski aku mungkin tidak mengenalmu terlalu jauh, tapi aku yakin kamu tidak pernah mau menjadi orang yang tidak terkena sorot lampu itu. Kamu bukan tipe orang yang menerima begitu saja ketika kamu harus menjadi "bukan siapa-siapa".
Aku tahu itu, dan aku mencoba untuk pura-pura tidak tahu. Tapi terkadang di mataku tingkahmu tidak lebih dari sebuah akting yang dibuat-buat. Tak ada bedanya dengan tokoh antagonis di dunia dongeng yang berpura-pura baik di depan pangeran. Terlihat lemah dan tak berdaya. Lalu setiap orang akan melihatmu, bersimpati padamu.Dulu mungkin aku juga akan kasihan padamu. Tapi sekarang, aku ragu. Aku ragu apa kamu benar-benar membutuhkanku atau kamu hanya menjadikanku sebagai batu loncatan lalu meninggalkanku sendirian.
Aku tahu itu. Dan aku sudah tidak begitu peduli. Terserah jika kamu mau terus menggunakan topeng itu di hadapan semua orang. Tapi kamu juga perlu tahu, dihadapanmu aku sudah tak sepenuhnya berada di pihakmu. Aku lebih memilih diam.
Is it true??
Or this just a bad dream...
Aku mendengar suara-suara berbisik. Diantara aroma pinus dan dingin yang merengkuhku. Aku memang tak mendengar suaranya, sangat jauh. Aku juga tak melihat wajahnya, tak mungkin terlihat. Tapi aku merasakan bahwa harusnya aku ada bahkan ketika dia mengatakan tidak, bahkan ketika dia mengatakan bahwa dia baik-baik saja.
Beberapa orang akan tersenyum, dan aku akan ikut tersenyum. Tapi ketika aku gelisah tak akan ada orang yang tahu, karena aku masih tersenyum. Lalu aku akan berharap bahwa ini hanya salah satu mimpi yang tak kuharapkan. Berharap bahwa aku akan terbangun dan kembali tersenyum tanpa rasa khawatir.
Semoga dia tahu bahwa aku memikirkannya. Memikirkan dia yang sekarang tidak berada di sampingku.
Semoga dia tahu bahwa aku mendoakannya baik-baik saja. Meski dia mungkin tidak akan pernah tahu..
I hope it's you...
Ketika pertama kali aku memulainya, tidak pernah terpikir sekalipun bahwa semuanya akan berubah seperti ini. Tidak ada lagi mereka, dan yang tersisa hanya dia. Meski berkali-kali berusaha untuk mengatakan tidak, tapi hanya namanya yang sering kutuliskan ditiap catatan kecil yang kubawa pergi. Tapi bukan satu dua kali kuhapus namanya, berusaha menghindar dan berpikir untuk pergi. Tetap saja terasa sulit.
Bukankah orang yang baik akan mendapatkan pasangan yang baik pula?
Aku serius ketika kukatakan "aku menunggu". Aku serius ketika kukatakan"ya, itu kamu". Tidak bisakah dia membedakan keseriusan ku saat mengatakan kalimat itu di depannya?
Harusnya dia tahu. Hanya namanya yang pernah kusebut ketika bercerita dengan-Nya. Hanya namanya yang kuucap berulang-ulang berharap tidak ada yang salah dari semuanya. Berharap aku benar-benar orang yang cukup baik untuknya.
True love doesn't have a happy ending...
It's simple...
It's never end....
Ada satu nama, yang sering kusebut,, yang hadirnya begitu kurindukan,, yang entah tiap langkahnya yang menjauh begitu menyakitkan... Nama yang kusebut,, berkali-kali.. Nama yang untuk pertama kalinya, kusebut dalam doaku.. Nama yang kutuliskan berkali-kali.. Sebuah nama yang membuatku percaya, yakin, dan memulai hal baru.
Mungkinkah dia mengizinkan semua egoku untuk bertahan seperti ini? Ataukah dia memang tidak tahu sedikitpun? Bisa saja dia sudah tahu tapi memilih untuk diam, kemudian perlahan menjauh. Menghapus satu persatu kisah yang berusaha kuingat.
Jika orang-orang menyebutnya kisah cinta, aku lebih suka menyebutnya sebagai perjalanan hidup. Karena perjalanan hidup ini akan terus berlanjut, tidak berakhir begitu saja seperti kisah cinta yang ketika dua orang yang jatuh cinta akhirnya bersama lalu inilah yang disebut kisah yang berakhir bahagia. Perjalanan hidup akan terus berlanjut, sampai ketika kita harus menuliskan bab terakhir di batu yang terukir lalu melanjutkan perjalanan lain yang belum terjamah.
Ini hidupku, ini kisahku. Mungkin kisahku dengan dirinya. Tidak berakhir begitu saja ketika dia telah mengatakan ya, tidak putus begitu saja ketika dia mengatakan iya. Karena masing-masing dari kita hanya akan berjalan masing-masing dan tidak tahu akan bertemu di satu tempat yang berbeda nantinya.
Sebuah kisah,, sebuah cinta...
I don't know if this is real or just my dream..
If this is a dream,,,
so this is one of my nightmare...
Kapan terakhir kali kusebut namanya?? Kapan terakhir kali kugerakkan tanganku dan merangkai kata untuknya?? Dan kapan terakhir kali kulihat dia tersenyum dan kemudian mulai untuk bercerita panjang lebar?? Entahlah.. Sebulan yang lalu? Atau dua bulan yang lalu?
Karena jarak, aku tahu tidak mungkin untuk terus berpura-pura bahwa aku tak merindukannya. Tidak mungkin aku berpura-pura lupa, bahwa dia orang yang sering kuceritakan dulu. Jika dia begitu spesial, mungkinkah hatiku tega melukainya??
Perasaankukah? Atau ini hanya kenyataan yang terlalu cepat kusadari? Aku melihatnya pergi dengan tatapan marah. Atau mungkin benci? Sepertinya dia kesal, mungkin karena tindakanku, mungkin karena aku memang tidak menyadari ha-hal kecil tentang dirinya. Karena yang kutahu dia terlihat seperti membawa beban, ada cerita yang kemudian terpenggal.
Kali ini,, bolehkah aku menangis?? Sepertinya berlebihan, tapi mungkin ini bisa jadi lebih baik. Lebih baik dibandingkan bila perasaan bersalahku terus ada dan membuatku takut. Karena jika aku takut, mungkin saja aku menjadi ragu. Jika aku ragu, mungkinkah aku menjauh?
Ini kesalahanku. Kesalahan pertama setelah beberapa lama. Kesalahan pertama yang kusadari, mungkin. Kesalahan pertama yang membuatku percaya bahwa dia marah, atau kecewa.
Maaf. Tolong, maafkan kesalahanku.
Meski ini hanya perasaanku saja...
this is how i remember anything..
about you..
Tahu tidak bagaimana caraku mengingat suaranya?
Aku akan memutar ulang kejadian-kejadian yang pernah ada, lalu mencoba menyusun tiap detail sudut dan warnanya. Ya, memang ada bagian yang tidak begitu sempurna, tapi tidak gambaran dirinya. Karena entah meski aku mencoba untuk melupakannya, aku justru mengingat tiap detailnya. Lalu dalam ingatanku dia akan mulai bicara. Meski memoriku tak mampu mengingat tiap kata yang dia ucapkan tapi kemudian aku tersenyum "Oh ya, begitu suaranya"
Tahu tidak bagaimana aku mengingat wajahnya?
Aku hanya perlu menutup mata dan mencoba mengingat kejadian-kejadian dimana ada dia di sana. Dan beberapa saat kemudian aku akan tersenyum kembali. "Ya, itu wajahnya".
Tahu tidak bagaimana aku mengingat namanya?
Aku hanya perlu hidup. Karena selamanya aku akan terus mengingatnya...
this time,, I'm too tired..
even that I try to stand in this situation..
but I realize that I'm not strong enough..
Pernah tidak kamu merasa benar-benar lelah mengejar sesuatu?? Aku pernah. Sering malah. Terlalu sering sampai kali ini aku benar-benar lelah. Ya, terlalu banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk pergi. Pergi jauh. Tidak perlu ada yang tahu. Aku hanya perlu melangkah pergi. Beberapa saat saja. Hanya untuk kembali menata perasaanku.
Aku juga bukan orang yang cukup kuat untuk tersenyum terus menerus. Aku pernah menangis, terlalu terbiasa sehingga membuatku menjadi kelihatan bodoh.
Bolehkah kali ini aku menghilang?? Tidak menjadi apapun. Tidak mengirimkan kabar apapun. Benar-benar menghilang. Dan kali ini aku tidak perlu memikirkan apapun. Sekali saja. Karena aku butuh pijakan lain, untuk tetap berdiri. Aku harus pergi.
You..
I care so much about you..
Engkau yang tak terlihat di pagi hari dan meredup di kala senja datang. Bagaimana kabarmu di ujung tak terlihat itu? Aku ragu suaramu memanggil namaku. Aku takut melihat matamu tak lagi memandangku.
Tahukah kau bahwa kau adalah satu-satunya bintang yang tak mungkin kulepaskan? Karena aku takut kehilangan cahayamu. Aku takut tak ada agi esok yang bisa kuraih untuk sekedar menemani langkahmu.
Kau bukan satu-satunya bintang yang bersinar di langit. Tapi aku tahu kau satu-satunya bintang berharga yang ingin kujaga, kudekap erat. Aku ingin terus berada di dekatmu, sebagai orang yang meringankan lelahmu, mendengarkan celotehanmu. Seperti penantian malam yang diam pada hadirnya bintang. Meski mereka tak berbicara. Ya, karena aku benar-benar peduli padamu.
Inspiration is you..
and now,,
i need inspiration (you)
Aku tahu bahwa bumi berputar seperti biasanya, pagi tetap saja menghadirkan embun yang membasahi jendela, dan senja masih memiliki jingga yang memukau. Tapi yang tidak kutahu adalah mengapa tanpa dirinya bumi terasa bergerak begitu lambat, bahkan beberapa hari saja benar-benar terasa begitu lama. Aku tidak tahu mengapa meski embun pagi membasahi jendela seperti biasanya tapi tanpanya itu menjadi tak menyegarkan. Ya, yang tak kutahu adalah mengapa meski jingga tetap ada saat senja datang, aku tetap saja tak berfikir itu indah bila tak kubagi dengannya. Mungkin memang aku membutuhkannya,, karena dia yang mengutuhkanku. Dia yang menyegarkan pagiku, dan dia juga yang membuat senja menjadi lebih indah.
Aku ingat sebuah cerita yang kemudian menjadi favoritku. Kisah tentang mimpi seorang pria yang tak ingin kehilangan orang yang benar-benar disayanginya, bahkan dalam mimpi. Karena meski itu hanya dalam mimpi perasaan itu begitu nyata. Sepertinya, aku tahu bagaimana rasanya. Kisah itu ternyata begitu familiar karena seorang teman punya kisah yang hampir mirip. Tentang dua orang yang saling menyukai, saling menyayangi, tapi akhirnya mereka tidak bisa bersama. Ya, mereka tidak bisa bersama meski mereka berdua tahu bahwa mereka saling menyayangi.
Aku tidak ingin menjadi satu dari sekian banyak kisah orang-orang yang seperti itu. Bahkan membayangkannya terasa begitu sulit. Setidaknya aku pernah mengatakannya. Kuharap suatu saat nanti aku akhirnya benar-benar bisa bersamanya. Bahkan jika itu begitu sulit dan tidak mungkin bagi sebagian orang. Tapi aku percaya. Mungkin kami berdua percaya.
It's not because i wanna say something nonsense..
That's just all thing that I like..
Aku suka suaranya.
Entah apa yang membuatnya begitu istimewa. Yang kutahu ketika telingaku mendapati suaranya, sontak hatiku akan berpaling mencarinya. Bahkan mungkin tak ada yang spesial dalam suaranya. Sepertinya bukan sihir yang dia ucapkan untuk membuatku tetap berada di dekatnya.
Aku suka melihatnya.
Aku suka duduk di dekatnya, sekedar diam mendengar celotehannya, atau melihatnya sambil mengagumi dirinya. Meski aku sadar bahwa aku tak pernah suka melihatnya bersama orang lain, meski itu terdengar egois.
Aku suka matanya.
Mata yang meski kadang tak menatap lurus ke mataku. Karena mata itu terlihat seperti lautan mimpi bagiku. Berlebihan mungkin. Tapi matanya lebih berkilau ketika dia menceritakan kisah yang bahkan terdengar sederhana.
Aku suka senja yang terlihat di dermaga sore itu.
Meski tak ada dia di sampingku, dia seolah menjadi sosok nyata yang merangkulku dalam kedamaian. Jingga terlihat berbeda di langit. Lebih damai, lebih bersahabat. Meski jika aku tau dia tak mampu kujangkau hanya dengan meihatnya dalam kejauhan.
Dermaga dan mimpi di ujung horison pagi itu. Aku melihatnya, berdiri di depan sana. Tak tergapai meski terlihat begitu dekat. Ada mimpi yang berderet setelahnya. Tentang jalan yang ingin kulewati, juga tentang dia.
This is a message for you..
i write in this little island
even that i know
you are far away from me,,
but, can you hear my voice?
Tepat di hadapanku, ada laut yang membentang luas. Ombak kecil yang saling berkejar-kejaran, dan terik yang menemani nelayan memulai aktivitas. Jauh di seberang sana, aku tahu ada dia yang sedang menempuh jalannya. Memulai hidup meski tanpa diriku. Aku juga, di sini, memulai hari meski hanya dengan mengingat kenangan dengannya.
Setidaknya disini kutemukan kedamaian. Hal yang membuatku tersadar bahwa mungkin aku benar-benar telah terperangkap oleh imaji tentangnya. Meski itu tak nyata, tapi dia terlihat jelas.
Dapatkah dia mendengar suaraku? Jika ya, biarkan angin membisikkan kata rindu yang kutitipkan pagi ini. Titipkanlah salam pada langit siang ini, biar langit yang menyampaikannya di antara lelapku.
Pesan ini kukirim dari sebuah tempat yang jauh darinya. Meski tanpa kami sadari mungkin hati kami telah sama-sama terpaut.
In the end, i will become someone who dream the most...
maybe that's the way..
Aku selalu berharap, suatu saat nanti kami bisa berjalan di jalan yang sama. Saat kami benar-benar tak bisa dipisahkan, saat kami benar-benar saling memiliki. Tapi berkali-kali pula kutepis pikiran itu ketika aku tahu kenyataan yang kuhadapi. Perasaanku mungkin tak pernah sama dengan perasaannya, dan rinduku mungkin bukan pula rindunya. lalu apa yang harus kulakukan jika ada kenyataan yang mebentang tepat dihadapanku, tak sesuai dengan dugaanku? Apa aku harus berjalan lurus seolah aku baik-baik saja? Atau harus berbalik menjauh dan melupakannya?
Kini ketika aku melihat langit malam berhias bulan jingga , laut dengan dan ombaknya yang saling memecah, aku merasakan kehadirannya. Ya, tepat di sampingku.
Meski kukira ini semua mimpi, meski menurutku semua ini hanya khayalan, tapi bahkan bayangannya mampu meyakinkanku, menenangkanku. Tidak masalah jika jalan yang kami lalui masih panjang. Karena bahkan tahun-tahun seperti itu akan terasa begitu singkat. Tidak masalah jika saat ini kami tak bersama saat ini. Karena bahkan sebelum aku sadari dia akan tepat berada disampingku, dan berjanji untuk selamanya bersama.
Memang semuanya sudah digariskan dari awal. Ya, mungkin memang seperti ini jalannya.
this ocean..
i suddenly miss u
Perjalanan ini membuatku tersenyum sendiri. Tepat di tengah-tengah laut dan tiba-tiba kehadirannya begitu kuinginkan. Deru mesin kapal menemaniku. Tempat di sampingku kosong, tapi aku melihatnya di sana.
Ada bulan di depan sana. Bersembunyi malu di antara awan-awan. Tapi dia tak bisa menyembunyikan keindahannya. Langit malam, bulan, awan dan lautnya. Suatu saat nanti kami harus pergi bersama. Ya, kami berdua.
Tepat ketika kusadari dia begitu jauh, aroma laut kembali tercium. Ya, kali ini meski dirimu tak di sini, aku tahu perjalanan ini bukan perjalanan untuk melupakanmu. Karena justru di manapun aku memandang, aku terus melihat bayanganmu.
i have a wish for this special month..
and for a special person..
July Wish..
Ya, aku juga punya. Untuknya? Kali ini bukan hanya tentangnya. Meski dia selalu menjadi doa yang ada di tiap malamku, meski aku punya berjuta harapan untuknya, meski hatiku terus merindukannya. Tapi kali ini, aku juga ingin berharap untuk orang lain. Orang-orang yang juga menjadi kisah di lembar kehidupanku. Orang-orang yang menjadi catatan penting di pojok harianku. Orang-orang yang juga selalu ada di dekatku.
Mereka, yang selalu ada dari awal kehidupanku. Terima kasih untuk membiarkanku tetap ada di dunia ini. Terima kasih untuk tiap benteng dan jalan yang kalian bangun untukku. Tanpa kalian tak mungkin ada awal bagiku. Kuharap Tuhan tetap memberikan kesehatan yang berlimpah untuk kalian. Kuharap Tuhan masih mmberiku kesempatan untuk membahagiakan kalian.
Mereka, yang membantuku berjalan. Terima kasih karena membuatku tetap bisa bertahan sejauh ini. Tanpa kalian mungkin akan ada lebih banyak jalan yang tak mampu kulewati. Kuharap Tuhan juga mempermudah jalan yang kalian lewati. Membuat jalan kalian lebih mudah untuk sampai ke tujuan kalian masing-masing.
Mereka, yang menjadi lilin di sudut ruang yang gelap. Terima kasih telah menjadi cahaya yang membuatku sadar akan kegelapan yang selama ini ada di sekitarku. Tanpa kalian aku mungkin takkan pernah tahu apa arti langit biru dan padang hijau. Kuharap Tuhan mendekatkan mimpi yang ingin kalian capai. Menjadikan kegelapan yang diam-diam menyelinap menjadi cahaya.
Mereka, yang menjadi coretan tak karuan di lembar kehidupanku. Terima kasih untuk semua pelajaran berharga yang kalian berikan. Tanpa kalian mungkin aku tak pernah tahu apa itu rasa sakit, dan bagaimana cara untuk sembuh. Kuharap Tuhan tetap memberikan kalian genggaman yang kuat dan sandaran yang kokoh ketika kalian jatuh. Memberikan kemudahan untuk menyembuhkan tiap sayatan luka di tubuh kalian.
Mereka, yang menjadi bisikan diantara teriakan yang memekik. Mereka, yang menjadi bintang di malam-malam yang gelap. Mereka yang menjadi sandaran ketika aku sudah tak sanggup untuk berdiri. Mereka yang pernah hadir di kehidupanku. Terima kasih untuk segala hal yang kalian berikan yang tak terhitung jumlahnya. Kuharap Tuhan tetap berada di dekat kalian, mengabulkan tiap bisikan doa dan harapan yang belum terwujudkan.
Lalu, masih mungkinkah aku mengucapkan satu harapan lagi?
Pada dia yang menjadi embun yang menyejukkan pagiku, yang menjadi damai di antara terik siang yang mencekik, yang membuat senja menjadi lebih indah, yang memberikan ketenangan di malamku. Ya, dia. Yang ada di tiap hembusan nafasku, yang menghilangakn sesakku. Terima kasih telah lahir ke dunia ini. Semoga Tuhan tetap membuatmu ada, selamanya, di hatiku, di sampingku.
Is that you?
or just another shadow that I always see on my way?
is that another wall?
or just some place to take a rest?
Sepertinya sudah lama sekali, sejak terakhir kali perasaan seperti ini mengusik hari-hariku. Ketika aku tiba-tiba tersenyum mendapatinya berdiri di hadapanku. Ketika akhirnya perasaanku memuai dan ada sedih yang menyeruak. Perasaan saat pergi menjauhi bayang-baayang yang membekas jelas.
Terlalu banyak kenangan yang tumpang tindih dalam memoriku yang berusaha untuk kembali hadir di antara kehidupanku. Jalan itu, jalan yang penuh hambatan. Ya, ini jalan itu, jalan yang penuh kenangan.. Dan aku tersenyum, sinis. Terlalu jauh rasanya perasaan membawaku. Terlalu sering ia mempermainkan dan menyesatkanku. Hingga aku lelah, berusaha untuk pergi. Benar-benar pergi.
Aku akan mengambil jalanku, dan dia juga akan mengambil jalan lain yang berbeda. Kami mungkin takkan dipertemukan untuk beberapa waktu, bahkan mungkin untuk waktu yang lama. Tapi aku masih berharap di ujung jalan ini nanti, aku masih menemukannya.Tetap menungguku meski aku sedikit terlambat. Lalu aku akan meraih tangannya, menggenggamnya erat dalam ikatan yang lebih suci. Dan saat itu kita akan mulai berjalan dengan tujuan yang sama. Aku dan dia. Aku dan dirinya juga orang-orang lain yang akan datang di kehidupan kami. Kehidupan yang akan sama-sama kami hiasi dengan kenangan dan mimpi kami berdua.
You came without a single plan
and suddenly you disappear
don't you know that this feeling still exist?
Yes, everything that happened between us..
it can't just disappear like that..
well,,,
let it be...
Biarkan angin meniup awan menjauh dari langit, agar tak ada lagi yang menghalangi sinar matahari yang merindukan bumi. Biarkan angin meniup dedaunan searah gravitasi, agar ia tahu rasanya menyatu dengan tanah yang memberinya kehidupan. Biarkan angin meniup rasa ini menjauh, agar tak ada lagi alasan untukku tetap tinggal dan menunggu.
Tidak seharusnya semua awan membawa hujan yang dirindukan tanah gersang.Tidak seharusnya semua suara menjadi nada yang sempurna. Tidak seharusnya semua bayangan membentuk wajahmu dan semesta membisikkan namamu.
Terkadang ada hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Seperti angin yang berusaha untuk menyejukkan alam namun sesaat berubah menjadi badai yang menghancurkannya. Aku, kamu, dia, mereka. Tak satupun dari kita tahu seperti apa orang yang akan hadir dalam hidup kita nanti. Kepada saat hati ini akan berlabuh.
Ketika dia datang, kukira takdirku telah ditentukan dan palu telah diketuk tiga kali, berbunyi lantang, "dia untuk diriku". Lalu kejadian demi kejadian berubah menjadi bayangan yang hanya datang sekelabat lalu bias. Sampai akhirnya kau menhilang, juga diriku menghilang dari hadapanmu.
Biarkan kisah kemarin menjadi cerita indah yang tersimpan dalam kotak rahasia kita masing-masing. Biarkan kisah hari ini menjadi keputusan yang mengubah perasaan kita masing-masing. Biarkan kisah esok hari menjadi rahasia yang penuh dengan harapan kita masing-masing. Biarkan semua terjadi seperti ini.
i ever see your back..
and suddenly i feel your warmth
i know that you care
but why suddenly u disappear like this??
Malam itu, ya, malam yang merubah semua jalan yang kuambil hingga saat ini. Malam yang membuatku mengenalnya, dan mengenangnya. Ya, mungkin mulai malam itu, dia kemudian menjadi sebuah titik di langit malamku. Sedikit demi sedikit, perlahan tapi pasti, lalu dia kemudian menjadi bintang paling bersinar. Bintang yang selalu kutunggu kala malam datang menjemputku. Bintang itu, bintang keberuntunganku, bintang yang menuntunku, juga bintang yang melindungiku.
Aku masih ingat, saat langit mendung berawan menemaniku kala itu. Saat aku tak melihat apapun kecuali hitam yang pekat. Saat aku tak menemukan pegangan dan sandaran apapun. Saat air mataku berusaha untuk keluar dan menemani kesendirianku. Aku menengadah, melihat ke atas langit. Tak menemukan apapun dan kembali menunduk. Tapi, kemudian cahaya itu terlihat. Satu titik yang semakin jelas di atas sana. Itu bintangku. Teman yang menemaniku, yang selalu mendukungku. Aku tersenyum.
Tapi, saat ini bahkan ketika malam terasa begitu cerah, aku bahkan tak melihat tanda kedatangannya. Aku tak melihat setitik cahaya yang seharusnya bersinar lebih terang dibandingkan yang lain. Aku tak melihatnya lagi. Mungkin dia akhirnya memutuskan untuk jatuh ke bumi dan menemukan kedamaian lain. Mungkin dia memutuskan untuk pergi, menjauhiku dan berusaha tak mengenalku lagi. Tapi,, bolehkah aku berharap, esok kan kutemukan dirimu tepat disampingku?
yes,, you're special..
you're there when i need someone..
but don't u know that i need my space?
i need my privacy..
Kau memang tahu, kau mungkin selalu tahu, atau bisa saja kau hanya mencoba mengerti segalanya. Ketika aku tak menemukan apapun yang bisa kujadikan pijakan, atau sesuatu yang bisa kujadikan pegangan, juga saat dunia terasa begitu sesak. Ya, ada dirimu yang datang tiba-tiba, menawarkan perdamaian dan kuteguk semuanya begitu saja.
Jika kutahu itu justru membuatku menjadi terikat, mungkin takkan kuterima semuanya begitu saja. Karena aku juga butuh ruang untuk bernafas, bergerak bebas dan lepas. Lalu kau kembali tersenyum, seolah tak tahu apa-apa. Kembali menawarkan semuanya, utuh, tanpa cela, seperti sebelumnya. Berkali-kali seperti itu. Ketika aku mencoba pergi, kau menarikku kembali. Jika itu tak cukup, kau lalu membuatku menjadi tertuduh kemudian menghakimiku, tanpa bertanya apapun.
Seandainya kau tahu, aku tak pernah ragu berada di sampingmu. Tidak, tidak pernah sekalipun aku meragukannya. Aku hanya butuh sedikit ruang, untuk bergerak, setidaknya untuk menghirup udara segar. Aku butuh privasiku. Dan tanpa kau sadari, kau telah merusak kepercayaanku.
sometime everyone need time..
to understand what happened..
a silent word to explain anything..
and time to talk with their own heart...
Malam Telah memulai aksinya sedari tadi. Menebar kedamaian dan keresahan pada hati yang terus menunggu, pada hati yang tetap berharap. Sekali lagi tak kulihat bintang berkilau itu malam ini. Entah sudah malam keberapa. Entah pergi kemana.
Suara kecil memanggil lirih. Berhembus bersama angin malam yang mulai menelimuti bayang-bayang pengharapan. Ada sesuatu yang menunggu untuk di dengar, entah sudah seberapa sering kuabaikan..
Bagaimana keadaanmu? tanyanya
Aku? Entahlah, mungkin sudah lelah, berharap untuk kembali namun tak melihat jalan yang pasti. Berharap untuk mengenggam tapi tak kuasa untuk menjaganya erat. Ya, mungkin sudah lelah, mungkin berusaha menyerah.
Bagaimana perasaanmu? tanyanya, lagi.
Perasaanku? Aku akhirnya juga tidak tahu apapun. Tidak tahu apa ini benar, tidak tahu apa keputusan ini salah, tidak pernah tahu apa perasaan ini nyata. terlalu banyak gambaran dan bayangan yang memburam. Terlalu banyak luka dan akhirnya berubah jadi rasa lelah. Terlalu banyak kesalahan yang melumpuhkan kakiku untuk berjalan. Mungkin aku akan memilih pergi.
Pergi? Apa benar segampang itu?
dan suara itu kemudian bercerita
Benarkah kau harus pergi? Benarkah kita akan menyerah sampai di sini?
Ya, berani kusebut kita, karena dari awal aku terus bersamamu. Bukankah kau terus mendengarnya? Ya, kau yang paling tahu bagaimana rasanya. Kau merasakan apa yang kurasakan. Kita merasakan hal yang sama di setiap helaan nafasmu. Kita bahagia bersama. Ingatkah kau debaran pertama yang kau rasakan untuknya? Saat itu kita tersenyum, lalu diam-diam tertawa melihat tingkahnya. Ingatkah kau kebencian pertama untuknya? Saat itu kita menangis bersama, merasakan perih yang sama. Kita akhirnya bangkit berdama, dan semakin kuat. Setelah semua yang kita lalui, haruskah kali ini kita kembal berlari menjauh? Diam-diam pergi dan akhirnya kembali dan tak lagi peduli.
Ya, kita memang selalu bersama. Aku tidak akan meninggalkanmu. Bahkan jika kau benar-benar mau pergi. Aku hanya tak ingin kau terluka lagi. Kita merasa sakit lagi.
Aku terdiam. Mengenang tiap lembar gambaran yang pernah kubuat. Mengingat semua kejadian-kejadian yang pernah terukir. Ya, kita memang selalu bersama. Aku terdiam. Dan dalam diam kemudian kulihat wajahnya.
because everyone have a reason..
but not me..
because I don't know why...
Ada penggalan kisah-kisah yang tersembunyi dan tak terlihat oleh orang lain. Ada cerita yang kemudiaan berarti dan akhirnya terlupakan. Juga ada rindu yang mendekap kemudian pergi menjauh. Ada dirinya yang kemudian menghilang tak bersisa.
Entah apa yang membuat orang-orang menjadi kuat dan mampu melewati rintangan yang berat. Karena ada yang memanggil kemudian pergi tak berbekas. Aku juga tidak mengerti, alasan-alasan yang membuatku ada disini, menggerogoti logikaku dan mematahkan semua keberanianku untuk menjauh.
Mimpiku membawaku jauh dari kenyataan, dan kenyataan mengaburkan mimpiku. Saling menghapus, dan tetap saling melengkapi. Kemudian akhirnya aku tetap di sini, bersama semua pertanyaan yang tak terjawab, bersama seluruh ketidaktahuanku tentang apa yang terjadi.
there's a time when we want to do what we want..
and then start to take the first step..
but we never know is it right or wrong..
until someone tell us..
and we realize..
Setiap orang butuh orang lain di sampingnya. Kita butuh mereka yang mendukung kita, dan mereka yang kemudian menjadi saingan kita. Ya, kita saling membutuhkan dan masing-masing dari kita berjuang untuk mempertahankan hidup untuk mencapai mimpi kita masing-masing. Aku juga.
Aku juga membutuhkan orang lain di dekatku. Aku butuh teman yang mendukungku, saingan yang membuatku maju, orang-orang yang kemudian menjadi penting untukku. Kamu juga. Kamu butuh orang yang akan duduk di sebelahmu, yang nantinya akan terus mendukungmu. Orang yang sering kau sebut sebagai malaikat tanpa sayap yang membuatmu sering tersenyum, dan orang yang sama yang membuatmu jatuh dan meluapkan amarahmu. Tapi, sekali lagi, setiap orang butuh orang lain untuk menemaninya. Termasuk butuh orang lain untuk menyadarkannya, untuk menariknya kembali ke atas sebelum dia jatuh terlalu jauh. Meski kemudian ada rasa benci yang tertinggal saat seseorang tiba-tiba ditarik dari zona nyamannya, tapi itulah konsekuensi. Hal yang harus diterima setiap orang atas tindakan-tindakan kecil atau besar yang dilakukannya.
Setiap orang punya jalannya masing-masing. Aku juga. Aku punya jalan yang kulalui yang meski berkali-kali jatuh tetap kulalui. Kamu juga. Kamu punya jalanmu sendiri dan melewati jalan itu. Aku hanya bisa melihatmu dari jalanku sendiri, dan mencoba menyadarkanmu saat kau mengambil jalan yang salah.
everyone think that i'm fine
yes, i'm fine..
but please stop being annoying..
don't act!!
Apa yang salah??
Maaf, jika ada perbuatan yang kulakukan yang kemudian membuatmu terluka. Maaf sekali lagi. Tapi bisakah kau berhenti menjadi orang seperti itu? Tapi, kau tidak bisa akting dengan baik. Terlihat jelas kalau ada yang salah di antara kita. Kamu dan diriku.
Ya, mungkin memang aku yang salah. Seharusnya dari awal tidak kubiarkan semuanya berjalan sejauh ini. Seharusnya aku sadar kalau memang semuanya tidak akan berhasil. Karena akhirnya masing-masing dari kita akan saling menutup diri, menjauh.
Berhentilah berakting seolah-olah kau tidak tahu apa-apa. Memasang tampang tidak bersalah setelah melempar batu. Berpura-pura tidak terjadi apa-apa, dan berjalan pergi. Kemudian kamu datang, berharap aku melupakannya dan berfikir seolah tidak terjadi apa-apa.
Maaf, sepertinya terlalu banyak kesalahan yang ku buat. Mungkin sudah berkali-kali tanpa sengaja kugoreskan luka di hatimu, tapi apakah kau sadar bahwa kau pernah menebas hatiku? membelahnya menjadi dua, kemudian meninggalkan serpihannya.
Don't look at another side..
if you really need someone,
I'm here...
Setiap
orang punya ketakutan sendiri. Setiap orang punya masalah yang terasa
sulit untuk di lalui. Aku, kamu, dia, mereka, semuanya. Ketika seseorang
jatuh, merasa sendiri, harusnya ada orang lain disampingnya. Meskipun
tidak bisa menjadi tempat bersandar, setidaknya mereka tahu, bahwa
mereka tidak sendiri. Masih ada orang yang peduli.
Aku juga. Aku peduli. Aku di sini.
Dia
tidak usah mencari orang lain, karena aku selalu ada untuknya. Tidak
usah merasa sendiri, karena meski minta sekalipun, aku akan terus di
sampingnya.
Mungkin dia tidak pernah percaya...
Ya,,
dia tidak pernah percaya, bahwa jika dia berbalik, aku ada tepat di
belakangnya, mendukung keputusan yang diambilnya, ikut merasakan apa
yang dia rasakan. Mencoba memahami tiap bait dari kehidupan yang
dijalaninya. Menelaah, satu per satu.
Mungkin dia tidak pernah percaya...
Ya,,
dia tidak pernah percaya, bahwa jika dia melihat ke samping, aku ada
tepat di sampingnya., menemani tiap langkah yang diambilnya,
mendengarkan keluh kesahnya, dan tersenyum melihat kebahagiaannya.
Mungkin dia tidak pernah percaya...
Ya,, dia tidak pernah percaya, bahwa jika dia mencoba melihat lebih seksama lagi, aku akan selalu ada di sini, menunggunya...
i promise you,,
that i will wait,,
and you know i always do my best...
i promise you..
that I'll never tell anyone..
and that's our secret....
Setiap orang punya tempat sendiri dalam hdupnya. Saat ia mau sendiri,, saat dia merasa sepi, dan saat ketika dia merasa membutuhkan orang lain di sisinya. Kemudian alam menyisakan ruang yang tidak membuatnya sesak, membuatnya mampu untuk melepas semua lelah, namun beberapa orang mungkin tidak pernah menyadarinya. Tapi, beberapa orang lainnya memilih untuk diam, menyembunyikannya, menjadikannya rahasia. Termasuk diriku.
Aku mungkin diam saja, tapi hatiku berbicara. Aku mungkin tidak pernah bertanya, tapi hatiku berharap. Jika ada orang yang kemudian sadar akan tempat tak terlihat di hatiku, mungkin itu dia. Entahlah. Secara sadar atau tidak sadar, dia kemudian hadir, menempatkan dirinya, pasti, kemudian tak kunjung pergi.
Tapi, tetaplah begini. Biarkan ada kisah yang tidak diketahui orang lain, hanya kami berdua, atau mungkin akan menjadi rahasiaku seorang. Biarkan ada pagi berembun yang kami lewati bersama di tengah keramaian. Biarkan ada siang yang panjang, penuh canda dan senyum simpul, malu. Biarkan ada senja hangat di antara kepenatan yang mendekap. Biarkan ada malam tak berbintang yang menjadi saksi akan cerita sederhana kita. Biarkan semuanya berlalu. Kemudian hal-hal seperti itu akan menambah kenangan tentang dirimu. Menjadi rahasiaku. Rahasia kita...
everyone already tired..
and then feel sleepy now..
hope this night,,
u will have a nice dream..
good night...
Setiap orang punya harapan untuk orang-orang yang dikasihinya, untuk orang-orang yang berharga untuknya. Berharap setiap hari menjadi hari yang baik untuk orang itu.
Aku juga. Untuk dirinya, aku berharap hal yang sama. Berharap hari-harinya selalu menjadi hari yang baik, berharap dia tidak mendapatkan masalah yang bisa menyudutkannya.
"tenanglah.."
Aku akan terus ada di dekatmu. Meski kau tidak mau, meski kau ragu, dan bahkan meski kau tidak tahu, aku akan terus ada di dekatmu. Mendengarkan semua keluhanmu, dan mengerti segala keadaanmu.
"sabarlah.."
Akan ada waktu yang disiapkan khusus untukmu. Saat semua beban itu dilenyapkan, saat punggungmu diberikan kebebasan, dan saat ketika aku harus pergi jika kau memang sudah tak menginginkanku lagi.
"percayalah.."
Aku selalu menunggumu. Meski tanpa ikatan, meski tanpa pengharapan. Aku akan tetap berusaha meyakinkanmu, bahwa aku ini ada. Aku tidak akan berpura-pura, bahwa aku benar-benar serius dengan segalanya.
" pergilah.."
Bila dirimu benar-benar sudah pergi, bila dirimu sudah benar-benar jauh, tak usah berbalik dan melangkahlah menjauh. Karena jika memang akhirnya kita harus melangkah di jalan berbeda, aku tetap harus berusaha untuk tegar.
"lupakanlah.."
Jika waktu mulai mengaburkan bayanganku, tidak masalah. Bahkan jika aku harus menghilang dari ingatanmu. Karena jika ingatan tentangku hanya membawa luka, maka tidak masalah untukku jika kau ingin melupakanku...
"jujurlah.."
Jika esok memberikan kita kesempatan, kuharap kita memiliki waktu untuk berterus terang. Jika dirimu benar-benar lelah, katakanlah. Jika dirimu benar-benar sendiri, ungkapanlah..
"tidurlah.."
Malam telah mempersiapkan tempat untukmu beristirahat. Mimpi indah telah berjanji hadir untukmu malam ini. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, karena semuanya akan baik-baik saja..
when time give me a chance..
to look at you..
to see what are you doing...
then i realize,,
that all of it is what i always think..
Aku memang selalu memperhatikan, dari dekat, bahkan meski dari tempat jauh sekalipun. Mencoba menerka apa yang kau pikirkan, berfikir apa yang mungkin akan kau lakukan, dan mencoba berharap ada tepat di sampingmu untuk memperhatikan. Ya, dan waktu kemudian memberikanku banyak kesempatan untuk bisa memperhatikanmu, mencerna semua gerak gerikmu dan berfikir...
"mata itu.."
Aku menyukainya. Pandangan yang sama sejak awal aku melihatnya, yang membuatku akan terus berjalan.
"senyum itu.."
Aku menyukainya. Senyum yang membuatku percaya. Senyum yang membawaku jauh dari kenyataan, menghamparkan mimpi tepat di hadapanku, membuatku ikut tersenyum.
"suara itu.."
Aku menyukainya. Karena suara itu mampu membuatku berbalik. Suara itu membuatku terbangun, dan suara itu membuatku merindukannya. Suara yang terus terngiang di kepalaku.
"amarah itu.."
Aku menyukainya. Saat dia kemudian berusaha memperbaiki apa yang salah, aku tertegun. Ya, seperti itulah dia.
"gerakan itu.."
Aku menyukainya. Tiap gerakan itu terekam di kepalaku. Tiap gambar itu terpotret jelas. Bahkan ketika dia berjalan menjauh..
kemudian aku sadar.. Aku menyukai segalanya. Aku menyukai apapun itu, jika itu tentangnya. Bahkan ketika dia tidak memperdulikanku, aku tersenyum. Ketika aku berada di dekatnya, aku hatiku berbisik "sampai kapan orang ini akan terus tidak sadar tentang perasaanku??"
that's not because i never scare...
but i should not scared...
because when i force my self to walk on my path...
all I need is face it..
Terkadang aku merasa melihat cahaya temaram di tengah-tengah kegelapan. Kemudian ketika aku mencoba melangkah mendekat, ada saat ketika tiba-tiba langkah kakiku terhenti, ragu untuk melangkah, berfikir sekali lagi, haruskah aku melakukannya? Kemudian aku dihadapkan dengan dua pilihan, melihat secara langsung ada apa di balik cahaya itu, atau memperhatikannya dari kejauhan. Kemudian takdir kembali menggulirkan jalanku, membuatku goyah, dan berusaha menghalau jalanku.
Aku tahu, ada dia di ujung sana. Tapi aku tidak tahu, adakah tempat untukku di sebelahnya atau aku harus melihat orang lain yang lebih dulu ada disana. Aku tahu, dia cahaya di antara gelap pekat yang mulai melebar. Tapi aku tidak tahu, untukku kah cahaya itu, atau untuk orang lain yang lebih dulu melangkah mendekatinya.
Dia begitu nyata, ada di setiap bagian mimpi-mimpi indahku tentang bayangan masa depan. Ya, dia. Tapi dia hanyalah mimpi di antara kenyataan yang harus kuhadapi sebenarnya.
Tapi ketika aku melangkah, memutar roda itu sekali lagi, dan tetap berharap takdir membawaku kepadamu, kali ini aku berharap, kini kau bisa menunggu. Jika aku salah, yang kubutuhkan hanya menghadapi semuanya, menghadapi kenyataan.
everyone have a mistake,,
cause nobody perfect...
but when you fall,
all you need is someone who care about you..
someone who love you...
Aku belajar banyak hal dari kejadian-kejadian kecil yang kualami selama ini. Momen yang biasanya dianggap biasa saja, kemudian menjadi sangat berarti nantinya. Karena suatu saat, ada aliran yang membuat kita berfikir "sepertinya aku pernah mengalami kejadian ini sebelumnya". Kemudian kita mulai menerka-nerka, mulai memperhatikan sekitar dan mencoba untuk mengingat kejadian itu, yang bisa saja pernah terjadi, atau hanya peristiwa yang pernah datang di malam hari.
Malaikat kecil itu mengajarkanku banyak hal. Meskipun ia hanya duduk diam di hadapanku, menatap kosong. Aku tidak tahu apa yang dipikirkannya, karena jelas aku bukanlah peramal. Namun pundaknya telah menanggung beban yang begitu besar, sangat besar untuk orang seusianya. Sekilas aku melihatnya tersenyum, yang kemudian secara kilat kembali menghilang. Mungkin dirinya takut, dia ragu, sulit untuknya percaya siapapun, meski aku tak tahu apa yang telah di alaminya.
Kemudian hatiku berbisik, lirih, "malaikat itu juga punya pelindung". Malaikat kecil itu tak perlu takut, karena tanpa ia sadari, dia memiliki pelindungnya. Dia tidak perlu takut untuk memejamkan mata, karaena ketika ia terbangun, pelindungnya akan terus berada di dekatnya. Dia tak perlu merasa ragu, karena pelindungnya akan memberinya dukungan. Dia tak perlu takut terjatuh, karena pelindungnya akan terus ada, dekat dengannya, untuk mengobati rasa sakitnya, untuk mengobati lukanya. Dia tak perlu lagi lari, karena dia takkan sendiri.
Malaikat kecil tidurlah. Esok hari baru akan kembali menjemputmu. Menawarkan berjuta kebahagiaan. Tak usah takut, malam ini mimpi indah telah berjanji akan menemanimu.
the sky feel so bright...
and the bird singing....
everything seems so wonderful...
because the sweet memories in early June....
Aku selalu menyapanya dalam diamku, mendukungnya lewat senyumku, dan merindukannya dalam sepi. Dia akan duduk terpaku, kemudian tertawa tanpa menyadari kehadiranku. Dia akan mulai bercerita, kemudian pergi tanpa berbalik ke arahku. Dia juga akan menegur orang-orang di sekitarnya namun dia takkan mengenalku.
Namun awal Juni ini terasa begitu indah. Setidaknya aku sadar hal-hal kecil yang mungkin selama ini terjadi. Hal-hal yang tidak kusadari sebelumnya. Kenyataan yang memburam karena egoku yang terlalu besar. Dia memang duduk terpaku, kemudian tertawa, namun dia menyadari kehadiranku. Dia tahu aku ada ketika kudapati semburat merah di pipinya kala itu. Dia kemudian bercerita, kemudian pergi. Tapi, bukannya dia tidak berbalik ke arahku, tapi aku terlalu malu untuk menyadari bahwa beberapa kali dia berbalik, mungkin berharap aku bisa melihatnya, namun kecewa dan akhirnya pergi. Dia juga menegur orang-orang di sekitarnya, namun dia bukannya tak mengenalku. Dia memberiku kesempatan untuk memulai teguran pertama. Dia memberiku ruang untuk tidak menjadi bayangan yang bersembunyi. Dia memberiku cahaya kemudian menuntunku mendekat.
Mungkin semuanya akan berbeda. Aku tidak perlu lagi merasa resah, kemudian menunduk pergi. Aku memang aku, aku bisa menjadi bukan siapa-siapa. Tapi untuknya, aku akan menjadi orang yang selalu mendukungnya.
I'm looking for a place in the sky..
so in the night, i can become a star..
watching you from this place,,
and hope your trouble will gone..
Entah sudah berapa kali aku mengatakannya. Bahwa aku akan berusaha menjadi apapun yang kau butuhkan, semampuku. Berada di dekatnya ketika dia membutuhkanku,, dan tak berharap berada di dekatnya ketika ia berbahagia. Karena dalam cerita yang di jalani, aku tidak mengharapkan adanya diriku, aku lebih mengharapkannya bahagia. Meski aku tahu, bohong jika kukatakan aku akan bahagia meski melihatnya bersama orang lain. Tapi aku akan membunuh semua keegoisanku, berusaha berbahagia untuk dirinya, dan akhirnya mundur perlahan ketika ia sudah tidak membutuhkanku.
Aku tidak berusaha lari dari kenyataan tentang dia yang terus ada di hatiku,, tapi aku hanya mencoba menjaga semua perasaan yang tumbuh bersamanya dengan terus bersembunyi di balik topeng ini. Mungkin sebagian orang akan mengatakan ini berlebihan, mungkin aku yang dulu akan mengatakan hal yang sama. karena aku tidak pernah berfikir sama sekali jika kemudian aku harus terperangkap pada perasaan yang membuatku bertindak berbeda, yang membuatku berubah.
Jika aku lelah aku akan berhenti, tapi mungkin suatu saat nanti aku akan kembali. Seperti bintang, yang ada di malam yang gelap, pergi saat fajar datang, dan bersembunyi di balik awan mendung.
we never stop believing..
we never stop our hope..
then, for all the pain..
we still try our best...
Ini adalah pertarungan kita. Pertarungan melawan ego yang berusaha memiliki semuanya. Pertarungan melawan rasa sakit yang berusaha melemahkan dan membuat menyerah. Namun aku tahu, yang paling mengerti semua perjuangan itu adalah aku, diriku sendiri,, hatiku.Semua kejadian yang kemudian saling berkaitan, berdampak satu sama lain. Seperti domino yang saling menjatuhkan, meratakan apa yang telah dibangun.
How are you my heart? Bagaimana keadaanmu??
Sepertinya perjalanan kita sudah sangat panjang. Kita sudah berjuang bersama selama ini. Kita sudah berusaha bertahan selama ini, dan kau yang paling tahu semuanya. Cerita indah, senyum kecil, bahkan masa-masa kelabu yang kita lewati.
Maaf untuk semuanya. Maaf karena aku telah membuatmu berkali-kali jatuh, berkali-kali terluka. Kita lebih sering melewati medan yang sulit akhir-akhir ini. Tapi, kita harus percaya, bahwa ada akhir bahagia untuk kisah kita. Setidaknya jika kita bisa memperjuangkannya.
How are you my heart? Bagaimana keadaanmu??
Sepertinya kita harus bertahan lebih lama lagi. Aku tahu, berkali-kali badai datang saat kita sama sekali tidak mempersiapkan apapun. Berkali-kali kita diterbangkan ke langit yng tinggi dan terjatuh tepat di batu cadas. Tapi, kita akan berkali-kali bangkit, beribu-ribu berusaha, dan aku akan terus mempercayaimu.
Maaf sekali lagi. Jika keegoisanku merisihkanmu, hentikanlah. Buatlah semua rasa tentangnya menghilang. Tapi aku tahu, kita sama-sama tahu, itu tidak mungkin. Karena kita telah sama-sama tererangkap oleh perasaan ini.
I do care so much
It's true..
about anything..
Because,, I like you..
Dia adalah dirinya sendiri, orang yang kuakui bukanlah orang yang paling sempurna yang pernah kutemui. Tapi dia memiliki arti tersendiri untukku, yang membuatku bahkan tidak begitu peduli dengan urusan kelebihan atau kekurangan yang dimilikinya. Karena hal itu kemudian membuatku merasa benar ada di dunia ini. Aku tidak perlu malu karena kekurangan yang kumiliki, karena memang tidak ada orang yang benar-benar sempurna.
Meski akhirnya aku menjadi orang lain di depannya, aku membenarkan diriku sendiri. Jika harus tersenyum untuk menutupi tangisku di hadapannya, aku tetap saja membenarkan diriku sendiri. Karena dia. Aku tidak bisa, takkan pernah bisa, jika harus melihatnnya membenciku. Tapi aku lebih takkan bisa menerima jika dia harus tersakiti karenaku, karena kelakuanku, karena sikap kekanak-kanakanku, karena keegoisanku, karena kehadiran diriku. Jika mungkin, aku ingin menjadi apa yang dia inginkan, bahkan jika dia memintaku untuk pergi, benar-benar pergi selamanya.
Meski jika aku benar-benar muak sekalipun, dan bahkan jika aku sungguh benci, aku selalu punya maaf untuknya. Seperti rasa sayang orang tua kepada anaknya, mungkin aku memilikinya, dengan level yang berbeda, dan kuberikan untuknya.
Dia mungkin bukan orang yang terbaik,, tapi aku yakin bahwa dia adalah teman yang baik untuk menjalani hidup ini,,, bersama.
That's one of a thing that I always remember...
Semua hal bisa saja menghilang, terlupakan. Bahkan hal-hal besar yang dianggap penting sekalipun. Hal-hal yang berusaha kita ingat, berusaha untuk kita abadikan, kemudian menghilang untuk beberapa waktu. Sampai saat ada sebuah ketukan, saat kita akhirnya sadar bahwa kita pernah lupa, lupa hal penting yang harusnya kita ingat. Tapi, ada hal-hal tertentu yang bahkan jika kita berusaha keras untuk melupakannya, justru menjadi hal yang akan terus kita ingat, selamanya. Bahkan hal-hal tersebut akan masuk lewat mimpi-mimpi di malam yang sunyi. Bagiku, dia adalah salah satu dari ingatan yang takkan hilang itu. Ingatan yang akan terus ada, ingatan yang akan terus mengajariku banyak hal, tentang kebahagiaan, tentang kerja keras, dan juga tentang rasa sakit.
Dia menjadi salah satu bagian yang penting dalam hidupku. Menjadi warna dalam kanvasku, nada dalam laguku, dan irama dalam suaraku. Setiap senyuman, setiap perkataan, yang kemudian membawaku semakin jauh, membuatku semakin terikat, dan akhirnya membuatku untuk tetap mempertahankan apa yang kumiliki saat ini.
Dia mungkin tidak tahu, bahwa aku benar-benar menunggu. Dia mungkin akhirnya akan melupakanku, karena aku bukanlah bagian dari hidup yang diinginkannya. Tapi, sekalipun aku tahu dari awal kemungkinan terburuk itu, aku tetap percaya pada harapan yang akan membawaku ke jalan yang lebih baik, membuatku melangkah pada takdir yang terbaik untukku.
i still look for the key..
but i believe that,
now, step by step it's become closer..
until everything will be unlocked...
Aku tidak akan pernah menyesali apapun. Bahkan jika harus menanggung beban selama ini. Karena setiap perjuangan dan langkah-langkah kecil dan terseret itu akan terbayar sedikit demi sedikit, sampai akhirnya akan terbayar lunas dengan semua pencapaian yang ada. Karena setiap keputusan yang kupilih, akan tetap membawaku kepada takdir yang telah digariskan. Meski aku sudah berusaha mengubah apa yang bisa ku ubah, takdir akan berjalan sebagaimana mestinya.
Mungkin langkahku terhitung lambat, atau mungkin takkan menyamai langkah keong. Tapi, suatu saat akan terlihat jelas jarak yang telah kubuat selama ini. Bahwa setiap langkahku berarti, dan membawaku pada perubahan. Karena saat aku memilih satu hal, entah itu hal yang menyangkut dirinya, atau tentang mimpi lain yang berusaha kugapai, maka aku harus berusaha keras untuk mendapatkannya. Aku harus bersungguh-sungguh.
Meskipun langkahku tetap saja lambat, tapi aku tahu bahwa akhirnya ada sedikit perubahan. Meskipun tidak begitu jelas. Aku hanya perlu menambahkan guratan-guratan lain untuk memperjelasnya. Aku hanya perlu berusaha sampai akhirnya semuanya terpenuhi.
this morning is really cold..
and suddenly I think about you..
Sepertinya otakku memang sudah dari dulu membingkai wajahnya.Menyimpannya rapi, di tempat paling istimewa, di hatiku. Meskipun aku sudah berusaha untuk merubah persepsi yang selama ini terbangun dengan sendirinya, aku tetap mendapati diriku percaya dengan mimpi-mimpi yang muncul mengikutinya.
Sepertinya semuanya masih terlihat sama saja seperti pertama kali aku melihatnya. Sepasang alis yang melengkung di atas matanya yang indah, hidungnya, dan senyumnya. Hal yang membuatku tidak akan pernah bosan melihatnya. Bahkan jika harus melihatnya seumur hidupku.
Dia mungkin tidak akan pernah tahu, dan dia tidak boleh tahu sama sekali. Biarlah dia menduga dan akhirnya salah, menempatkanku pada posisi yang bertolak belakang dengan posisiku sekarang. Jika itu memang jalan yang terbaik, maka aku akan berusaha untuk menerimanya. Karena aku lebih tidak bisa berada di tempat dimana dia bahkan tidak mau berbicara denganku, bahkan untuk menoleh sekalipun.
Aku haya tidak ingin melihatnya tersakiti. Mungkin lebih tepatnya aku tidak bisa. Karena aku tahu rasa sakit itu seperti apa, rasa sakit itu benar-benar menyiksa, dan aku tidak aka pernah bisa melihatnya berada pada posisi itu.
the shine make me wake again...
and this time, i found my shadow..
alone...
Aku selalu hidup dengan mimpi yang selama ini kubangun seorang diri. Aku menjadi apa yang diriku inginkan, meski mungkin tidak ada seorangpun yang tahu. Namun kemudian aku menyadari satu hal, bahwa diriku yang sekarang mungkin menjadi berbeda dari apa yang kuinginkan. Karena saat aku berdiri di tempat yang berbeda, aku melihat bayanganku, sendirian, dan terasa begitu menyedihkan.
Apakah mungkin diriku terlihat lebih menyedihkan dibandingkan itu? Karena aku selalu terlihat sendirian dan menjadi bayangan untuknya. Ya, untuk dia. Menjadi bayangan yang akhirnya menunggu dalam kesendirian. Sampai hatiku lelah, dan akhirnya menyerah. Meski itu menjadi salah satu hal tersulit untukku.
Tapi,, jika menjadi bayangan seperti ini membuatku bisa melihatnya, apakah aku salah? Atau mungkin aku harus mencoba melawan arus, mencari cara lain, yang mungkin saja bisa membuatku semakin menjauh?
i stop believing..
because everybody just get hurts...
i stop searching...
because I found that i'm scared...
maaf,, akhirnya justru harus jadi seperti ini. masing-masing dari kita harus berhenti percaya bahwa semuanya akan menjadi lebih baik. karena pada akhirnya,, kita justru menambah beban yang kita bawa. pada akhirnya,, kita harus berhenti mencari apa yang kita inginkan, karena kenyataannya apa yang kita inginkan membuat orang lain terluka, karena akhirnya aku mendapati diriku menjadi lebih takut untuk melangkah.
jika diamku membawa kedamaian untukmu, maka kau tak akan mendapati bicara banyak di hadapanmu. jika tanpaku membawa kebahagiaan untukmu, maka kau tak akan mendapatiku berdiri di tempatku yang dulu. aku lebih memilih pergi, jika itu memang lebih baik.
maaf jika takutku membuatmu menjadi lebih merasa bersalah. maaf jika takutku justru membuatmu berusaha menjadi orang lain...
i love the blue sky...
because it's look really peace and quiet..
but i don't hate the dark night..
because, i still see the shining star...
Dia mungkin bukan langit biru yang damai dan tenang yang sering kupandangi di pagi hari. Karena justru saat berada di dekatnya,, dan saat memikirkannya aku justru menjadi lebih risau. Dia juga bukan langit malam yang gelap, yang berusaha memperlihatkanku cahaya indah yang dipancarkan bintang. Karena justru terkadang hidupku menjadi lebih gelap saat berurusan dengannya. Tapi aku tetap saja menyukainya. Lebih dari langit biru, lebih dari langit malam dan bintang-bintangnya. Karena dia adalah dia, dan bukan orang lain. Karena dia menjadi apa dirinya, dan masuk ke kehidupanku dengan caranya sendiri.
Tapi, apakah aku telah menjadi diriku sendiri?? Sepertinya tidak. Karena di hadapannya aku menjadi orang lain. Aku mencoba menjadi seorang teman, yang mendukung segala keputusannya, dan membiarkannya bahagia dengan orang lain. Tapi, itu bukanlah diriku. Karena aku punya perasaan untuknya, lebih dari teman. Justru berusaha menjadi orang lain terkadang membuatku sangat lelah. Aku harus berakting sepanjang hari di depannya. Aku harus berusaha menjadi seseorang yang tidak begitu peduli dengannya. Berusaha menjadi seorang teman, ya, teman biasa. Namun, jika seandainya bisa aku ingin punya kesempatan untuk menjadi diriku sendiri di depannya. Mengatakan secara jelas padanya, bahwa aku peduli.
yes,, it's true...
and yes,, it's you...
Saat melihat kegelapan, aku tahu kalau ada rasa takut yang membuatku ragu untuk mengambil langkah. Saat itulah akhirnya aku sadar bahwa langit mendung itu menyebalkan, karena dia menghalangi cahaya-cahaya kecil di langit dan memudarkan sebuah cahaya lainnya. Tapi yang tidak kusadari waktu itu adalah ada satu cahaya kecil, yang terletak pada sudut mati penglihatanku, membuatku terlalu sibuk untuk menyesali apa yang ada dan telah terjadi, bahkan membuatku tidak sadar tentang apa yang kumiliki sekarang.
Aku mungkin tidak tahu bahwa dia pernah mencoba, terjatuh dan akhirnya menyerah. Tapi yang aku tahu adalah aku terus mencoba, berkali-kali terjatuh dan merasa sakit, namun aku tidak pernah menyerah. Ya, aku memang pernah melihat sebuah cahaya yang terlihat lemah di antara kumpulan cahaya lainnya. Waktu kemudian memberiku kesempatan untuk melihat lebih jelas, saat cahaya itu kemudian menjadi begitu berarti. Kemudian aku sadar dan melihat kenyataan yang awalnya terus kubantah menjadi sesuatu yang kupercaya. Bahwa benar, dia adalah orang yang berusaha kuabaikan, dan dialah cahaya yang tak tampak di antara cahaya lainnya....
are you tired??
because it's become tiring when it comes to you...
Bintang bersembunyi di balik awan malam ini. Tapi setidaknya aku masih memiliki hawa dingin yang bisa membunuh perasaan lelah ini. Aku mungkin terlalu lelah, lelah menunggu dan akhirnya terjatuh. Aku mungkin terlalu berharap, sampai akhirnya aku tidak tahu apa yang benar-benar nyata.
Apakah kamu tahu apa sebenarnya jarak itu apa? Jarak bukanlah seberapa jauh dirimu dan seseorang. Jarak adalah ketika kamu berada dekat dengannya, dan kamu tetap merasa jauh, dia bagai tak tersentuh. Jarak adalah ketika kamu melihatnya tertawa, tapi justru hatimu ingin menangis. Jarak adalah ketika akhirnya kamu bahkan tak sanggup untuk berkata yang sebenarnya, menutupi diri dengan kebohongan dan melawan arus kehidupan.
Dia mungkin adalah orang terbaik yang pernah kutemui, karena aku bahkan tidak bisa mebencinya. Dia mungkin adalah orang terbaik yang pernah kutemui, namun dia tiba-tiba bisa menjadi orang yang benar-benar jahat yang bahkan tidak menyadari hal itu.
Berhentilah berbalik, berhentilah untuk berusaha memperbaiki segalanya. Karena jarak ini mungkin tidak akan pernah berubah. Karena jarak ini yang membuat kita tidak mungkin bisa bersama,, selamanya....
i stand and watching from far away...
i saw someone close to you...
i hear another voice that call you..
and then everything be darker...
is this a pain??
Ada saat ketika kamu merasa tidak nyaman meski berada pada tempat yang sering kau datangi. Saat semua terasa asing, dan saat suara-suara yang kau dengar menjadi tidak berarti. Saat itu, ketika tiba-tiba seseorang merasa sesak, sulit untuk berkata-kata. Perasaan yang hampir sama ketika seseorang mulai menyukai sesuatu. Namun, ada rasa sakit yang terselip diantara tiap gerakan yang terlihat, dan ada tetesan air mata yang berusaha disembunyikan dari siapapun. Saat luka menggurat dan menimbulkan luka perih.
Aku benci berada di tempat gelap seperti ini. Saat meski aku telah berusaha sekuat apapun, aku tetap tak sanggup menahan air mataku. Saat aku merasa bosan dengan semua kebohongan, dan saat rasa sakit mulai membuatku jatuh dan menghempaskanku keras. Karena saat seperti itu aku tak mampu berbuat apapun, bahkan semuanya menjadi begitu sia-sia. Bahkan jarak tak mampu membuatku untuk jujur, karena tak akan ada yang benar-benar akan mengerti dengan semuanya. Dengan segala hal kompleks yang bahkan tak mampu dicerna oleh diri masing-masing.
Kita punya rasa sakt masing-masing. Tak ada yang pernah memihak untuk tersakiti. Tak ada yang pernah mau benar-benar menyakiti, dan menanggung rasa sakit. Karena bahkan ketika aku memilih untuk melimpahkan segala kesalahan ditangannya, aku mendapati diriku merasa lebih tersakiti dibandingkan siapapun...
show me,,
what's the meaning of all thing that happens here??
tell me,,
is there any thing I shall do to get your attention??
Apakah dia masih ingat?? Langit biru saat pertama kali kami bertemu, tiupan angin yang menggoyangkan dedaunan, serta tiap hembusan nafas yang terlewatkan saat itu. Aku melihatnya, dengan warna yang berbeda. Kemudian aku menunggunya, untuk sebuah alasan yang akan terus kujaga.
Jika seandainya aku salah, seharusnya seseorang memberitahuku. Karena aku tak mungkin berjalan ke arah yang belum pernah kulewati. Rasa takut bisa membuat seseorang kemudian tanpa sadar mengambil arah jalan yang sama, sampai saat ketika dia telah berada tepat di depan lubang yang pernah membuatnya jatuh, hatinya tersadar, 'harusnya aku tak memilih jalan ini'.
Sebenarnya, apa yang terjadi selama ini? Tiap kejadian mungkin membuat kita lupa tentang hal-hal yang harus kita tinggalkan dan hal-hal penting yang harusnya kita kejar. Tapi dia tidak pernah sekalipun memberikan tanda yang cukup. Karena tidak pernah ada awal dan akhir yang jelas bagi kami. Karena akhirnya, aku hanya duduk terpaku, tepat di sampingnya, dan menatapnya dalam diam. Ya, aku menyukainya. Apakah benar dia yang selama ini telah membuatku untuk memilih jalan ini? Jika ternyata bukan dirinya, dan jika ternyata dia hanyalah mimpi tak tergapai, kumohon jangan buat aku rapuh...
I hear a voice, and I think it's you
I run over than found that I take a wrong way
I should let you go,,
Forget the pain, and stay still in that side
or hide in other place, so I can't see you and hurt my heart more...
Aku berjanji pada diriku sendiri untuk tegar dalam masalah ini. Untuk tidak menyerah dengan apapun, dan mempercayai apa yang hatiku ingin percaya. Aku berusaha mendengar bisikan-bisikan yang terdengar semakin melemah untuk kemudian kuteriakkan suatu saat nanti. Aku berusaha untuk melihat gambaran yang mulai buram agar suatu saat dapat kuperlihatkan pada orang lain. Bahwa inilah aku, dalam setiap perjuangan dan asaku untuk menggapai hal itu.
Kemudian aku meihatmu, yang entah mengapa terkadang menjadi sebuah penyesalan dalam hidupku. Karena jika aku tidak terlalu berani untuk memulainya dulu, mungkin tidak akan ada akhir yang seperti ini. Seandainya nalarku mampu menahanku, harusnya ia membuatku tidak berjalan sejauh ini. Hingga pada akhirnya, hanya akan ada kalimat pengandaian yang akan kugunakan untuk meluapkan rasa kecewa yang telah mencapai ambang batasnya.
Aku tertunduk, merasa sakit. Mengapa aku jadi seperti ini? Ada sesuatu yang mulai membungkam senyumku. Apakah ini air mata? Aku menemukan diriku telah benar-benar merasa kecewa, terjatuh. Tapi aku tahu bahwa hatiku bukanlah seorang pejuang yang gentar terhadap hal seperti ini. Mengapa aku menjadi bimbang dalam setiap keputusanku? Haruskah aku berhenti, tetap menunggu ataukah berlari menjauh? Ada banyak tanya yang kemudian membuatku kembali terdiam. Menghapus rasa kecewa yang tertumpah yang berubah menjadi penyesalan.
Because we never know
when we meet in accident time
but when we meet,
I'll smile, for you....
Untuk seseorang yang tidak akan merasa...
Tahukah kamu? Bahwa aku menyimpan sebuah senyuman, yang suatu saat hanya akan kuberikan padamu, orang pertama yang membuatku mampu tersenyum bahkan disaat aku merasa benci dengan diriku sendiri. Karena dirimu, orang yang menggenggam tanganku erat, saat aku terjatuh dan hampir masuk ke dalam jurang yang sangat dalam.
Aku tidak mungkin memohon agar kamu bisa mengerti. Cukup dengan berada di sampingku, cukup dengan melihatmu dari kejauhan, aku menerima semuanya. Karena bagaimanapun kejadiannya, bagaimanapun keadaannya, pada akhirnya aku akan tersenyum. Bahwa setidaknya kamu ada, hatiku berharap kamu bisa menyembuhkan segalanya.
Jika nanti kita bertemu secara tidak sengaja dan kau tidak menyadari kehadiranku, tidak masalah buatku. Karena hatiku telah memaafkanmu. Kau tidak perlu menyapaku, karena yang kubutuhkan darimu adalah kebahagiaanmu, dan aku akan tersenyum untukmu.
Kamu tidak akan sadar, dan aku akan membuatmu tidak menyadari semuanya. Aku tidak butuh sebuah pengakuan, sebuah tatapan kasihan darimu. Cukup melihatku seperti yang sering kau lakukan. Cukup berbicara seperlunya seperti apa yang biasa kita lakukan. Tidak usah sadar dengan semuanya, dan jangan pernah berbalik untuk berhenti tersenyum.
and at the end,,
we must face that fear...
and in the end,,
we take our own path...
Kita memang tidak pernah benar-benar setuju untuk melangkah bersama-sama. Hanya saja secara alami kita seperti saling mengerti dan memulai semuanya bersama-sama. Meski tanpa perjanjian, kita berusaha untuk tak merusak apa yang kita buat. Mungkin seperti itu pandangan ku terhadap apa yang kita jalani selama ini. Kita tidak pernah membantah apapun, kita tidak pernah mengelak dari takdir yang mempertemukan kita. Kita memang menjaga segalanya tetap utuh.
Waktu adalah obat yang paling mujarab untuk menyembuhkan sebuah luka. Itu yang kebanyakan orang tahu. Tapi apakah semua orang juga tahu, bahwa waktu bisa menjadi pemisah antara orang-orang yang berusaha untuk saling mengenal, untuk saling memahami? Kurasa tidak. Karena banyak orang yang terlalu sering mengulur waktu, membiarkan waktu membawa semua harapan yang ingin dikatakan. Karena ketika kita sampai pada titik aman, tidak banyak yang ingin mengambil resiko untuk merusak hubungan tersebut. Sebagian orang berani, kemudian menghadapi kenyataan manis yang dinikmati bersama atau kenyataan pahit yang kemudin ditelan bulat-bulat. Sebagian lagi memilih untuk diam, membiarkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian sisanya memilih untuk pergi diam-diam, mungkin menyerah atau putus asa dengan keadaann.
Sampai akhirnya, kita mengambil jalan kita masing-masing. Kita mungkin berusaha untuk melupakan segalanya, meninggalkan kenangan dan melupakan rasa sakit. Tidak berusaha berbalik untuk kembali tenggelam dalam masa lalu. Kita kemudian menjadi orang asing. Ketika waktu kembali mempertemukan kita, kita bisa mencoba memulai dari awal, atau berusaha untuk berhenti berharap.
an then time passed away..
until i closed that door, you never come
even just think about me
Kami memang saling mengenal. Aku tahu dia sapa, dan sebaliknyapun begitu. Bahkan dari suatu awal yang benar-benar tak terpikirkan, kita kemudian mencoba untuk saling mengerti satu sama lain. Mungkin masing-masing dari kita berusaha untuk saling mengenal. Atau itu hanya diriku yang berfikiran seperti itu? Aku mencoba mengenalmu lebih jauh, dan hatiku memiliki harapan yang sama padamu. Mungkin suatu saat kita benar-benar bisa saling mengerti, bisiknya.
Mungkin dirimu memang tak pernah berada di hadapanku. Ataukah yang kulihat hanya bayangmu dalam cermin yang mulai memudar? Karena bahkan tanpa diberitahupun aku sudah tahu, bahwa kamu tidak pernah sadar, kamu tidak pernah mau mengerti.
Dia memang tidak tahu bagaimana aku menunggunya selama ini. Dia mungkin memang tidak pernah sadar. Atau mungkinkah dia hanya berpura-pura tidak melihatku? Berusaha untuk menyembunyikan rasa tidak pedulinya dalam diam, dalam guratan senyum yang sesekali terlukis untukku. Bahkan mungkin selama sisa perjalanan ini, yang kulihat hanyala aktingnya yang melebihi bintang manapun. Karena dia benar-benar telah menipu.
Maaf, maaf karena telah menuduh.
Tapi benarkah dia sama sekali tidak menyadarinya? atau semua yang kulihat hanya ilusi dalam dahaga yang tak terbebaskan? Karena bahkan setelah perjalanan panjang ini, dan bahkan setelah aku menunggu dan memutuskan untuk berhenti, kamu tidak pernah sadar akan apapun. Kamu tidak pernah mengerti. Ya, kamu memang tidak pernah berusaha untuk mengerti.
Even that it's hurt,,
i must act like nothing happened
Even that it's hard,,
i must smile and happy for his life...
Tidak ada yang lebih sakit dibandingkan dengan kenyataan yang membawamu terbang jauh ke atas kemudian berubah menjadi kenyataan yang menghempaskanmu keras di atas tanah. Bahkan jika sakit yang ditimbulkan sudah sembuh, akan ada luka yang membekas dan tak akan pernah hilang. Memberikan kenangan pahit yang perih dan sakit.
Aku tetap di tempatku dulu, masih tetap setia menunggu. Hanya saja kali ini kusadari bahwa sedikit demi sedikit hatiku mulai tidak bisa menerima kenyataan. Hatiku lebih memilih untuk menghindar dan menjauh, atau setidaknya berhenti dari kepura-puraaanku. Berhenti menggunakan topeng ini di hadapannya untuk menyembunyikan rasa kecewaku. Berhenti untuk berpura-pura tersenyum di depannya. Meskipun aku bahagia untuknya, tapi hatiku tetap tidak pernah bersedia untuk terus mempertahankan kepura-puraan ini.
Bolehkah sekali saja aku mengatakan padanya bahwa aku kecewa? Bahwa aku tidak pernah terima karena datang setelah kau lebih dulu mengenalnya. Setidaknya, bolehkah aku sekali saja mengatakan bahwa aku tidak terima dirimu dengannya? Aku tidak pernah bisa menerima bahwa kini kamu telah memilihnya. Meski aku bahagia untukmu, aku tidak pernah sanggup untuk benar-benar menerima semuanya.
Entah sampa kapan topeng ini akan terus kugunakan. Mungkin sampai aku lelah dan akhirnya berbalik dan membuka topeng itu. Atau mungkin saja selamanya aku akan menggunakan topeng ini di hadapanmu.
i never think that i dare to start this..
but even that i think it again,
it's just like a miracle
Kufikir cerita ini telah berakhir. Sempat terlintas dalam benakku bahwa tidak akan ada kemajuan apapun yang bisa kuharapkan meski aku telah berusaha. Pada akhirnya keputusasaaan membuatku berani untuk mengucapkan perpisahan. Perpisahan yang justru kemudian menjadi langkah awal untukku lebih mengenalnya.
Seandainya dulu aku lebih berani, mungkin saat seperti ini akan datang lebih cepat. Setidaknya aku tidak perlu jatuh berkali-kali. Tapi aku tidak menyesal, tidak merutuk sama sekali. Meskipun perlu waktu yang lama untukku sampai pada tahap ini, aku tetap merasa beruntung. Karena setidaknya sekarang aku tahu bahwa aku tidak menunggu untuk hal yang sia-sia. Karena setidaknya aku tahu bahwa dia bisa jadi lebih baik dari yang kubayangkan dulu.
Keajaiban.
Entah apakah ini yang orang-orang maksud keajaiban. Saat hal yang sepertinya tidak mungkin kemudian menjadi kenyataan. Saat aku merasa putus asa yang kemudian justru membawaku pada awal perjuangan baruku. Memberikan kekuatan baru untuk memulai segalanya.
Karena tidak ada yang pernah tahu bagaimana sebuah kisah berakhir. Seperti aku yang akhirnya sadar bahwa semuanya belum berakhir seperti yang kukira dulu.
don't u know??
that from the first time we met, I already like you..
and until now,,
it's never change...
Aku memang pernah mencoba beberapa kali. Mencoba untuk tidak salah paham dengan semuanya. Mencoba untuk menolak kenyataan itu. Bahwa dia ada, bahwa perasaan itu nyata. Tapi pada akhirnya, dia selalu hadir dan justru menguatkan semua perasaan itu, semua kenyataan itu. Bahkan batas antara mimpi dan kenyataan menjadi semakin buram, tidak jelas. Ketika tanpa sengaja hatiku berharap dapat melihatnya, entah dengan keajaiban seperti apa dia hadir tepat di hadapanku. Ketika aku berharap dia menghilang, kemudian tiba-tiba dia datang dan memperlihatkan senyumannya, dengan tatapan yang terasa begitu menghangatkan.
Karena hal itu, sampai saat ini dia tetap memiliki tempat istimewa di hatiku. Dia punya sosok yang tak dapat terhapuskan, sosok yang menjadi penuntunku. Ketika pandngan kami tanpa sengaja bertemu, aku kemudian mengulum senyum, senyum untuk diriku sendiri, senyum yang memiliki arti yang mendalam. Mata itu, mata yang mampu membuatku percaya tentang adanya dunia dongeng. Senyum itu, senyum yang mampu membuatku tegar, tetap kuat, dan akhirnya membuatku merasa bahwa apa yang kulakukan itu benar, karena dia ada di dekatku, karena dia mendukungku.
Bahkan sampai saat ini, perasaan itu tidak pernah berubah untuknya. Tanpa ia sadari dia membuatku mampu bertahan, mampu melewati setiap fase perubahan yang mungkin dulu tak sanggup kulewati. Dia, karena memang dia yang membuatku menjadi seperti ini.
Atas dasar itu, aku ingin mengatakan padanya. Bahwa perasaanku untuknya tidak pernah berubah. Terima kasih, terima kasih telah memberiku kekuatan untuk bertahan, memberikan perubahan yang lebih baik. Terima kasih karena kamu ada.
Maybe because it's just getting me in pain...
Entah bagaimana harus kuungkapkan rasa syukurku ini karena telah diberikan kesempatan untuk bertemu dengannya. Karena ada banyak keajaiban yang diberikan untuk membingkai semua kenangan tentang dirinya. Bahkan rasa sakit yang berusaha kukemas agar bekas lukanya sama sekali tak terlihat. Tapi, tetap saja terkadang rasa sakit yang sering kuartikan sebagai penyesalan ini datang mengetuk ruang kosong hatiku, berusaha untuk memenuhinya dengan kesedihan dan tangis.
Tidak masalah jika seseorang mematahkan hatimu, karena setidaknya dia telah memberikanmu kesempatan untuk merasakan kebahagian, meski itu akhirnya hanya menjadi bayangan yang semakin memudar. Tidak masalah jika akhirnya kau benar-benar tidak pernah menyadari langkah kakiku yang terus mengikutimu bahkan sampai saat aku memutuskan untuk menghentikan semuanya. Karena suatu saat ketika kamu berbalik dan melihat jejak itu, semuanya akan menjadi misteri yang memberi warna bagi masing-masing diri kita.
Sekarang semuanya terasa lebih sulit, bahkan untuk sekedar melihatmu. Karena keberanian yang kumiliki untukmu telah menguap. Aku tidak lagi punya cukup keberanian untuk menunggu hingga batas waktu. Karena aku takut akan melihat orang lain yang menempati tempatku dulu. Aku tidak punya cukup keberanian lagi untuk bercerita atau bahkan sekedar menanyakan kabarmu. Karena aku takut kamu telah lelah mendengar kisah dan pertanyaan yang samadari orang lain. Aku tidak punya cukup keberanian lagi untuk berdiri tegar untukmu. Karena aku takut suatu saat justru akan melukai orang lain, membuat segalanya menjadi semakin rumit.
Kamu mungkin lupa hal-hal yang telah terjadi dulu, tapi aku justru mengingat setiap detail kejadian itu. Bahkan meski akuberusaha untuk menghapusnya, berusaha keras untuk menghilangkannya, agar terdapat ruang kosong untuk hal-hal lain yang bisa membuatku lupa tentang semuanya. Karena aku tahu aku tak mungkin lupa. Meskipun sulit untuk bertemu denganmu sekarang, tapi aku tahu bahwa hatiku akan menuntunku. Menjauh, atau kembali melangkah mengikutimu...
I already know about it,, I'm really different from them...
But thanks for supporting me..
Tidak ada lagi suara riuh di luar sana. Dentingan lonceng yang beebunyi tadi telah membubarkan barisan mereka yang sepanjang malam terus beradu argumen. Diamku kembali membuatku berfikir, tentang dia, tentang mimpi-mimpiku dan semua deret panjang nama-nama yang ingin kubanggakan. Bagaimana memulai langkahku, bagaimana menunjukkan diriku. Ya, karena aku berbeda.
Tidak seperti mereka yang memulai awal yang takselamanya gemilang, aku terus saja memiliki masalah dalam memilih langkah awal yang tepat. Ketakutanku membuatku memilih untuk tetap berada dalam garis aman yang tidak akan melukaiku. Ketakutanku sendiri yang menghalangiku untuk melihat daftar panjang mimpi-mimpi yang harus kuraih. Aku kembali ragu.
DImana harus kumulai langkah awalku kali ini? Titik amanku terasa semakin mengecil, membuat diriku sendiri terkekang dalam kebebasan yang seharusnya dimiliki oleh semua orang. Terlalu lemah, terlalu cengeng. Mungkin hal-hal seperti itu yang membuatku ragu, menambah ketakutanku. Aku butuh tongkat untuk menopang beban ini, membantuku untuk berjalan meski dengan semua perbedaan yang kumiliki. Meski dengan sisi lainku yang bahkan terus membayangiku.
Aku tahu aku berbeda,, dan karena berbeda aku menjadi takut. Karena tidak semua perbedaan mengartikan kebaikan, beberapa justru membuatmu merasa kalah dan terasingkan...
I think it's yesterday when I always see you in that place...
I think it's yesterday when I always waiting you..
But I don't know what happen,,,
because I don't found you anymore...
Aku benar-benar merasa terasing. Aku benar-benar telah merasa jauh darinya. Tidak ada lagi cerita atau mungkin sekedar pertemuan tak terduga. Semuanya justru semakin samar terlihat. Kau dan bayangnmu, mulai hilang seiring wakktu yang terus berjalan. Kau dan kenangan itu akhirnya kini mulai memudar.
Entah sekarang apa yang kumiliki untukmu. Aku benar-benar tidak tahu apa yang tersisa untukmu. Bahkan dirimu sudah tak mampu memperbaiki apapun lagi. Kau benar-benar telah menghilang, pergi, menyisakan sedikit ruang.
Pergilah, bahkan tanpamu aku masih bisa bertahan. Berharap suatu saat kita benar-benar hanya akan menjadi teman, ataukah menjadi sahabat yang saling mendukung.
Terima kasih, untuk setiap perhatian dan untuk setiap hal yang secara sadar atau tidak yang kau lakukan untukku. Aku berbahagia karena itu, bahagia karena memiliki kesempatan untuk mengenalmu....
when you fell that all the things that you do is useless,,
when someone broke your heart,,
when you find that everything is not right,
but, I always here,,
So, why you run?
Aku selalu percaya bahwa Tuhan selalu punya rencana untuk setiap kejadian yang terjadi. Bahkan sebuah pertemuan yang tak terpikirkan sekalipun bisa menjadi pertemuan yang menjadi suatu hal yang justru berpengaruh pada kejadian yang akan datang. Hal-hal kecil sekalipun, yang terkadang lebih sering tidak dihiraukan oleh orang lain. Bahkan hal-hal yang membuatmu jatuh dan menangis, bisa menjadi sumber kekuatanmu nanti.
Aku mungkin memang tidak pernah mengatakan apapun. Bukankah sebuah senyuman sudah cukup untuk menjelaskan semuanya? Karena bahkan seseorang tidak bisa menilai orang lain secara keseluruhan hanya dengan melihat kesehariannya saja. Karena ada bagian dari kehidupannya yang mungkin tidak ada yang tahu, atau hanya sebagian kecil orang yang tahu.
Tapi,percayalah satu hal. Bahwa diriku selalu ada disini, menunggu meski kau tak pernah memintanya.Tidak usah lari dari semuanya, aku tidak akan pernah menolak untuk menjadi pendengar yang baik...